17 Orang Lolos dari Maut

Longsor di Nganjuk, 9 Tewas, 10 Korban Tertimbun

0
TERTIMBUN: Gubernur Khofifah meninjau tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (14/2/2021).

NGANJUK – KADENEWS.COM: Tim SAR (Search and Rescue) berhasil mengevakuasi 26 korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (14/2/2021).

“Sembilan korban di antaranya yang dievakuasi meninggal dunia. Sementara Korban selamat sebanyak 17 orang. Sedangkan korban yang belum ditemukan 10 orang,” papar Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo dalam rilisnya.

Seperti diketahui, bencana longsor dipicu hujan dengan intensitas yang tinggi pada Minggu (14/2) pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB. Kondisi ini mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada pukul 18.00 WIB.

Memilukan, korban yang ditemukan meninggal dunia dua di antarnya berusia di bawah lima tahun (balita), yaitu Putra dan Nendra. Tujuh korban lainnya dewasa, yaitu Umi, Yatemo, Parmiati, Friska Amelia, Sri Utami dan Khasanah.

“Satu lagi korban meninggal dunia usia dewasa bernama Fatim. Sebenarnya saat dievakusi masih hidup, namun kemudian meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk,” jelas Hari.

Sedangkan 10 orang yang dinyatakan hilang, bernama Muryanto, Yono, Yatini, Darimun, Muryam, Sunarsih, Prasetyo, Rama, Dimas dan Rehan.

Untuk mencarian para korban bencana tersebut, Kantor SAR Surabaya mengerahkan sebanyak dua tim
“Dua tim operasi beranggotakan 15 orang penyelamat dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek dengan pendukung peralatan SAR seperti eskavator,” ujarnya.

Berdasarkan data di Pemkab Nganjuk, ada 158 warga yang tinggal di RT 01 RW 06, Dusun Selopuro, Ngetos. Namun, yang menetap di RT 01 lebih kurang berjumlah 133 orang.

Saat kejadian, ada 18 orang pendatang terdiri dari 14 orang dewasa dan empat anak-anak. Mereka ke Dusun Selopuro untuk berlibur.”Alhamdulillah yang liburan di sini semuanya selamat,” ungkap Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.

Gubernur Khofifah Tinjau Longsor

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. meninjau ke lokasi bencana di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kab. Nganjuk, Senin (15/2).

Gubernur didampingi Bupati Nganjuk Novi Rahman, Danrem 081, Dandim, Kapolres Nganjuk serta beberapa Kepala Dinas Pemprov Jawa Timur, melihat lokasi longsor.

Setibanya di lokasi, Gubernur Khofifah lmendengarkan paparan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terkait kronologis bencana.  Gubernur sempat meninjau dapur umum, Posko Bencana dan Posko Kesehatan sekaligus Pos Ante Mortem.

Setelah itu, Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan berupa 1 ton beras, makanan anak sebanyak 200 paket, matras 200 lembar, kasur 200 lembar, kids ware 50 paket, makanan siap saji 120 paket dan selimut 50 lembar.

Selain itu, diserahkan bantuan berupa 4 set APD, 1unit Alkom, 120 paket lauk pauk serta 120 paket tambahan gizi. Gubernur juga membagikan buku kepada anak-anak terdampak.

Gubernur Khofifah menyampaikan proses pencarian korban longsor terus dilakukan sampai ditemukan seluruh korban yang tertimbun. Untuk mempercepat pencarian, pihak kepolisian akan menerjunkan anjing pelacak.

“Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi,” ungkapnya.

Menurut Khofifah, lokasi bencana memang cukup curam. Kondisi tebing mengharuskan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.

“Utamanya alat berat dan juga dipersiapkan jalan-jalan atau akses lainnya, sehingga dapat mencapai titik tertentu agar dapat mencapai titik perkiraan korban,” terangnya.

Khofifah mengungkapkan bahwa bencana alam yang terjadi di Gempol Pasuruan, Bandar Kedung Mulyo Jombang dan di Ngetos Nganjuk terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Khofifah meminta masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar. Karena setiap kepedulian atau abainya terhadap lingkungan akan berdampak pada kehidupan sekitar. Ayo kita lebih peduli dan perhatian terhadap lingkungan kita semua,” tutupnya. (ian)