Gara-Gara Merebak Virus Corona

Warkop Tutup, Kota Baru Driyorejo Sepi

0
TAKUT DIRAZIA: Warkop di Kota Baru Driyorejo yang biasanya ramai pengunjung kini tutup. (Foto: Eddy Winarto/kadenews.com)

GRESIK-KADENEW.COM : Merebaknya virus Corona mematikan ekonomi pedagang termasuk warkop (warkop) yang keberadaanya menjamur di kawasan Kota Baru Driyorejo (KBD), Kabupaten Gresik.

Sejumlah warkop pilih tutup sebelum diobrak oleh aparat. Corona, benar benar menjadi momok menakutkan bagi para pemilik warkop di wilyah Perumnas Kota Baru Driyorejo, yang masuk wilayah Desa Petiken,  Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

Keberadaan warkop yang sebelumnya ramai oleh para muda yang nongkrong bersama komunitasnya, saat ini menjadi sepi. Pemilik warkop pilih meliburkan para karyawannya dan menutup warkopnya dengan cara menaikkan kursi kursi ke atas meja dan membuat tulisan : warkop tutup.

Tulisan di kertas tersebut ditempelkan di pagar atau tiang listrik di dekat warkopnya, tanpa ada pengumuman lanjutan kapan warkop akan kembali dibuka.

Tak hanya itu, jika ada yang membandel tetap buka, aparat dari Mapolsek Driyorejo langsung turun memberi edukasi pada pemilk, pegawai dan para pembeli. Sejurus kemudian pembeli satu per satu meninggalkan warkopdengan tertib.

Akibat razia yang terus menerus ini membuat wilayah Perumnas KBD saat malam bagaikan kota mati, sepi tanpa aktivitas. Virus Corona, memang benar-benar membuat para pedagang yang membuka usahanya di sepanjang jalan protokol di perumnas tersebut bertekuk lutut.

Sepi pembeli yang mengakibatkan omset mereka menjadi turun dratis. Malam minggu dan hari Minggu pagi yang menjadi wahana pedagang untuk meraup untung besar, seiring dengan merebaknya virus yang datang dari Wuhan, China itu, menjadi sepi.

Warga tak lagi mau berjalan jalan bersama keluarga saat Minggu pagi dan di malam minggu, setali tiga uang. Para pemuda tak ada lagi yang nongkrong dan kongkow-kongkow di warkop sambil bermain telepon selulernya.

Terkait dengan merebaknya virus Corona, Camat Driyorejo, Narto ST mengeluarkan imbauan agar mebutup aktivitas berjualan. “Berjualan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang,” jelas Narto dalam surat edarannya. (win/ian)