LUMAJANG-KADENEWS.COM: Ratusan tenaga pengajar guru honorer K2 Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menggelar istighosah dan doa bersama di Gedung dr Sujono, Sabtu (01/12/2018) siang.
Istighosah dan doa bersama digelar dengan harapan agar pemerintah dapat mengangkat ratusan honorer GTT dan PTT di Lumajang sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Dalam acara tersebut dihadiri Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Lumajang Ir. Indah Amperawati didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Drs. Siswinarko beserta jajarannya.
Lucky Meita, pimpinan FHK2 PGRI mengatakan, istigosah tersebut adalah untuk mendoakan perwakilan FHK 2 yang berangakat ke Jakarta untuk berdialog dengan presiden RI terkait dengan kesejahteraan honorer K2, yaitu rekuitmen CPNS yang dibatasi usia 35 tahun.
“Saya berharap kepada pemerintah supaya berperan aktif memperhatikan kesejahteraan honorer K2, khususnya pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K),” tuturnya.
Hingga saat ini di usia pengabdian guru honorer K2 yang sudah di atas 10 tahun belum mendapatkan kesejahteraan.
“Saat ini kebijakan pemerintah cenderung merugikan,” ujar Lucky Meita.
Bahkan, dengan tegas bersama yang lainnya, perempuan berhijab itu mengatakan, jika kesejahteraan yang mereka inginkan berupa kejelasan status diangkat sebagai aparatus sipil negara (ASN) tak kunjung didapatkan, pihaknya menentukan sikap tidak akan mendukung Joko Widodo di pilpres mendatang.
“Sekarang ini ada lima orang perwkilan dari Jawa Timur, dipanggil untuk berdialog langsung dengan presiden RI Joko Widodo yang dipimpin langsung oleh ketua PGRI di pusat. Jika hasilnya nanti masih belum berpihak kepada kami, kami nyatakan tidak akan milih Jokowi di pemilu nanti,” kata dia di sela – sela acara
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan, bahwa untuk memberikan penghormatan kepada para honorer K2, Pemerintah Kabupaten Lumajang langsung merespon mengirimkan surat kepada presiden.
“Saya bersama Bunda Indah memahami tentang harapan semua teman – teman honorer K2. Keesokan harinya saya selaku Bupati Lumajang mengirim surat kepada presiden untuk meminta perhatian untuk honorer K2,” ujarnya. (fat/ian)