Tiga Fotografer Cabuli Puluhan Talent

0
ASUSILA: Ketiga fotografer yang mencabuli puluhan talent (model) diamankan di Mapolres Lumajang.

LUMAJANG-kadenews.com: Tiga  fotografer cabul berhasil diringkus jajaran Polres Lumajang.

Penangkapan tersebut bermula dari viralnya di media sosial yakni memperlihatkan aksi hunting foto bugil yang dilakukan seorang fotografer dengan adegan memegangi alat vital talent.

Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran, SH. M Hum mengatakan, tiga orang tersangka yang berhasil diamankan adalah Masrur Ikhwan Putrajaya alias Mastenk (25) warga Jalan Kolonel Seruji Barat RT04 RW03 Kelurahan Ditotrunan Lumajang; Ahmad Rostandi (28) kelahiran Lumajang tapi beralamat Jalan Pue Bongo Palu RT06 RW03 Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu dan Ahmad Nuril Anwar (24) Dusun Sekardawung RT02 RW 10 Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung, Lumajang.

“Tersangka akan diancam hukuman minimal 15 tahun penjara, dengan dakwaan pornografi, perbuatan cabul, apalagi ada indikasi persetubuhan. Kami juga akan mengenakan pasal UU Perlindungan Anak, karena banyak korbannya yang masih di bawah umur,” ungkap Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran.

Dikatakan Kasat, ketiga tersangka ini melakukan pemotretan anak di bawah umur, yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

“Mereka mengakui kalau kegiatan ilegal ini sudah dilakukan selama 2 tahun. Dan sudah ada 7 lokasi pemotretan, seperti di kuburan China dan PG Jatiroto,” tuturnya.

AKP Hasran menjelaskan, modus operandi dari para pelaku seni yang disalahgunakan ini kerap mengancam para korbannya. Yakni  bakal menyebarkan foto-foto bugil dari para talent. Harapannya agar para talent menuruti hasratnya untuk disetubuhi dan diperas secara materi.

“Perbuatan inilah yang tidak bisa kami biarkan, karena para pelaku ini sudah menyalah gunakan pekerjaan seninya untuk hal yang tidak baik”, tutur mantan Kasat Reskoba Polres Jombang.

Sementara dari pengakuan Mastenk kepada polisi sudah ada 40 model talent yang sudah menjadi korban. Namun hingga saat ini baru 4 korban yang  melaporkan ke Polres Lumajang.

“Yang menjadi talent saya ada 40 anak, itu ada di Lumajang maupun Jember,” ujar Mastenk kepada polisi.

Mastenk mengaku tidak pernah menyetubuhi para talent, hanya mengajak salah satu talent inisial M, tapi tidak untuk making love (ML), melainkan temannya.

“Saya hanya memfoto telanjang, isap-isap dan pegang-pegang alat vital M tersebut. Saya tidak melakukan tindak perkosaan atau lainnya,” jawabnya.

Untuk itu, Kasat Reskrim AKP. Hasran, SH, M. Hum., berpesan kepada Masyarakat luas, agar jangan takut melakukan pelaporan jika pernah merasa menjadi korban para pelaku ini.

“Masih ada 4 orang korban pelapor, kami juga mempersilahkan jika ada yang merasa jadi korban para pelaku ini. Kami jamin keselamatan korban, kami jamin,” katanya.(fat/ian)