Dua Bulan Menghilang, Warga Sumberwuluh Ditemukan Tinggal Kerangka

0
IDENTIFIKASI: Petugas memeriksa kerangka manusia yang ditemukan. (Foto: fat/kadenews.com)

LUMAJANG-kadenews.com: Warga Kebondeli selatan, Desa Sumberwuluh kecamatan Candipuro kabupaten Lumajang digegerkan penemuan sosok kerangka manusia, Kamis (5/4/2018) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kerangka manusia yang berjenis kelamin laki-laki tersebut di temukan di Bukit Watu Langgar.

Keterangan yang dihimpun, penemuan kerangka manusia itu kali pertama diketahui oleh Misgi saat mencari burung di Bukit Watu Langgar. Ketika itulah dirinya mendapati ada kerangka yg diduga kerangka manusia.

Misgi langsung memberitahukan warga sekitar, dan menghubungi pihak Polsek Candipuro.

Beberapa saat kemudian polisi dari Polsek Candipuro dan Polres Lumajang mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Paur Subbag Humas Polres Lumajang Ipda Catur Budi Baskoro mengatakan korban ditemukan sudah dalam bentuk rangka tulang kaki, tangan, punggung, dada dan kepala dalam keadaan lengkap, dengan posisi kerangka dalam keadaan duduk bersandar pada kayu

“Tengkorak kepala ditemukan terpisah sekira 3 meter dari kanan krrangka tersebut, ” katanya, Jumat (6/4/2018).

Catur Budi Baskoro menjelaskan, dari penyelidikan penemuan kerangka manusia di lokasi Bukit Watu Langgar tersebut identik dengan seseorang yang bernama Slamet Al Kesro (60) warga Dusun Kebondeli Selatan RT.03 RW.07 d
Desa Sumberwuluh kec. Candipuro kabupaten Lumajang.

“Pihak keluarga memastikan bahwa kerangka tersebut adalah korban Slamet al. P. Kesro karena pakaian yg ditemukan di lokasi kejadian identik pakaian milik korban. Berupa sarung warna biru motif kotak-kotak kombinasi putih dan celana pendek warna biru kombinasi kuning,” tuturnya.

Dia menambahkan, dari keterangan pihak keluarga korban meninggalkan rumah sekira 2 bulan, 6 hari yang lalu pada hari selasa sekitar pukul 02.00 WIB.

Menurutnya, semasa hidup korban dikenal seorang yg pendiam dan taat beribadah. Dalam kesehariannya korban bekerja sebagai kuli pasir dan petani yang memiliki kebun kopi yg lokasinya kurang lebih 300 meter dari TKP penemuan rangka manusia.

” Dari keterangan pihak keluarga korban, korban sendiri tidak memiliki riwayat sakit. Dan korban sebelumnya tidak pernah terlibat permasalahan,” ujar Catur Budi Baskoro.

Atas kejadian tersebut pihak keluargab korban tidak berkenan dilakukan visum denganĀ  membuat surat pernyataan. (fat/01)