Aktualisasikan Strategi Nasional Bisnis dan HAM yang Efektif

0
VIRTUAL: Suasana Multistakeholders Workshop bersama dengan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan Business and Human Right Center.

JAKARTA-KADENEWS.COM: Direktorat Jenderal HAM menggelar Multistakeholders Workshop bersama dengan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan Business and Human Right Center, secara Hybrid dan streaming live youtube, Selasa (9/11/2021).

Untuk memperkaya substansi pada Strategi Nasional Bisnis dan HAM (Stranas BHAM), Direktorat Jenderal HAM terus menggelar dialog dengan berbagai pihak. Tidak hanya CSO dan akademisi, para pelaku usaha juga turut terlibat dalam penyusunan Stranas BHAM.

Workshop dengan tajuk “Mengaktualisasikan Strategi Nasional Bisnis dan HAM yang efektif dalam Kerangka Kebijakan di Indonesia” yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat diikuti oleh beebagai kalangan baik K/L, akademisi, CSO, maupun para pelaku usaha baik secara langsung maupun virtual dan disiarkan secara live streaming (youtube).

Direktur Jenderal HAM, Mualimin Abdi,  secara langsung sekaligus membuka kegiatan. Dalam pengarahannya, Ia menyatakan penyusunan Stranas BHAM ini penting dan menjadi kebutuhan bersama tidak hanya pemerintah tetapi juga para pelaku usaha. Terbentuknya Stranas BHAM ini dinilai dapat mempermudah implementasi HAM di dunia bisnis.

“Melalui pelaksanaan Stranas BHAM yang efektif maka diharapkan akan tercipta suatu kondisi bisnis yang bertanggungjawab terhadap pemenuhan, penegakan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan HAM,” ucap Mualimin.

Lebih lanjut, Mualimin menepis kekhawatiran penerapan bisnis dan HAM akan berdampak buruk bagi iklim investasi di tanah air. Sebaliknya, implementasi bisnis dan HAM diyakini akan menjadi alat pendongkrak pertumbuhan ekonomi. “Stranas bisnis dan HAM mesti menjadi instrument pelengkap dan mendorong kewajiban yang sudah ada bagi sektor bisnis,” jelasnya.

Dialog bersama para pelaku usaha untuk menjaring masukan juga dinilai merupakan langkah yang penting untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman terkait penyusunan Stranas BHAM. “Bu Direktur Kerja Sama HAM saya minta agar dapat terus mendiskusikan secara intensif bersama Kadin dan APINDO dalam penyusunan Stranas BHAM,” imbuhnya.

Pada kesempatan workshop kali ini, panitia menghadirkan sesi panel diantaranya Direktur Kerja Sama HAM, Hajerati selaku narasumber. Dalam paparannya, Hajerati menuturkan ada tiga strategi yang hendak dikembangkan di dalam Stranas BHAM. Pertama, yaitu peningkatan pemahaman kapasitas dan promosi dari semua pemangku kepentingan. Kedua, pengembangan regulasi atau kebijakan yang mendukung penghormatan HAM, dan jaminan pemulihan dan kasaes terhadap keadilan bagi korban pelanggaran HAM.

“Yang perlu dicatat bahwa Stranas BHAM ini merupakan dokumen yang hidup sehingga selalu dapat dievaluasi dan disempurnakan jika dipandang perlu dan disetujui oleh berbagai pihak terkait,” ujar Hajerati.

Selain menghadirkan Direktur Kerja Sama, Panitia juga mengundang dua narasumber lainnya yaitu; Direktur Eksekutif Djokosoetono Research Center, dan Sekretaris Business and Human Rights Working Group IGCN yang dimoderatori dalam oleh Kepala Seksi Kerja Sama Bilateral. (sam/ian)