Hentikan Berita Hoax Soal Haji

0
HALAL BIHALAL: Para pengusaha travel haji umrah menggelar halal bihalal virtual. (Dari kiri) Dr Nur Arifin, A Bajuri dan (bawah) Noer Alya (Ditjen PHU).

SURABAYA – KADENEWS.COM:
Direktur Umrah dan Haji khusus Kemenag RI Dr Nur Arifin MAg meminta kepada para pimpinan PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) untuk tidak menyebarkan berita hoax tentang haji.

“Menyebar berita gembira itu baik, tapi kalau akhirnya memberi harapan palsu atau kabar itu tidak benar, maka tentu akan berdosa,” ujar Nur Arifin pada acara “Halal Bihalal” dengan travel haji-umrah se Jatim yang diadakan oleh FK Patuh (Forum Komunikasi Pengusaha Travel Umrah dan Haji) Jatim pada Jumat (28/5/2021) via aplikasi zoom.

Pada acara yang digelar secara virtual itu, Nur Arifin mengatakan bahwa berita-berita hoax itu antara lain tentang tidak adanya kepastian keberangkatan haji karena dana haji dipinjam pemerintah, atau karena vaksinnya belum diakui WHO atau karena faktor politik.

“Kalau hanya karena alasan vaksin atau politik, mengapa bukan hanya Indonesia yang dilarang masuk Arab Saudi? Kenapa jumlah negara yang dilarang masuk ke Arab sebanyak 20 negara”, tanya Nur Arifin, dengan menunjukkan data ada 20 negara yang dilarang masuk Arab Saudi

Nur Arifin menegaskan bahwa kendala jemaah haji Indonesia itu hanya satu, yaitu karena Arab Saudi sampai sekarang belum secara resmi memberikan kuota haji kepada pemerintah Indonesia, sehingga Kemenag belum bisa memutuskan apapun.

“Berita yang menyebutkan bahwa haji tahun ini dibuka terbatas sebanyak 60.000 orang tersebut sebenarnya belum bisa disebut berita resmi. Karena biasanya, kita dikirimi surat dan diajak diskusi bersama. Namun sampai sekarang, Indonesia belum menerima surat resmi dari Arab Saudi” ujarnya.

Meskipun demikian, kata Arifin, Kemenag telah menyiapkan beberapa skenario keberangkatan haji bilamana sewaktu-waktu mendapatkan kuota haji, mulai dari jumlah kuota 100% sampai dengan terkecil kurang dari 5%.

“Skenario terkecil adalah mendapatkan kuota 1,2% dari kuota sebelumnya (221.000) atau sekitar 4000 orang. Seandainya itu terjadi, maka Kemenag juga sudah menyiapkannya,” kata pria asal Nganjuk, Jawa Timur ini.

Halal bihalal yang diikuti oleh puluhan pelaku usaha haji dan umrah ini dibuka oleh Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang merangkap jabatan sebagai Plt Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Dr HM Nurul Huda MPd.

“Alhamdulillah, acara berjalan lancar dan banyak informasi positif tentang haji dan umrah,” ujar A Bajuri, ketua FK Patuh Jatim, selaku penanggungjawab acara. (jur/ian)