PAMEKASAN-KADENEWS.COM: Imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah dan meminimalisir kegiatan di luar rumah guna menekan penyebaran Covid 19, tidak diindahkan oleh para perantau. Justru ribuan perantau dari Madura yang bekerja di kota-kota besar berbondong-bondong pulang kampung.
Gelombang mudik para perantau Madura sudah mulai masuk seperti yang terjadi dengan menggunakan transportasi bus umum, Sabtu (28/3/2020).
Para perantau itu memilih untuk tinggal di kampung karena sulit mendapatkan penghasilan saat Covid 19 merebak, menyusul imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk melakukan social distancing.
Kepala Satgas Terminal Pamekasan Riyad Abdillah mengakui, ada pergerakan signifikan arus mudik para perantau dengan tujuan Madura Raya.
Menurutnya, dari informasi para agen di Jakarta, ada puluhan bus mengangkut penumpang ke Madura.”Untuk PO Haryanto saja yang masuk ke Madura Raya kurang lebih 20 bus, PO Gunung Harta ada 8 bus yang akan masuk,” katanya.
Selain itu, Riyad menyebutkan, para perantau yang pulang ke kampung halamannya itu sebagian besar merupakan pekerja di sektor informal.
Kholilurahman yang bekerja di pemasangan gigi memilih pulang ke Pamekasan alasannya khawatir tertular Covid-19 karena pelanggannya kebanyakan Tionghoa. “Saya di Jakarta sudah dua tahun, mungkin di Madura sekitar dua bulan,” ujarnya.
Soal ada imbauan dari pemerintah tak boleh bepergian terkait bahayanya penyebara Covid-19, Kholilurahman sudah mengetahuinya. “Ya pulang saja, setahunya saya Jakarta ditutup mulai tanggal 1,” katanya lelaki yang menggunakan masker itu. (bw/ian)