Gus Ipul Harus Gentle Memilih Sekjen PBNU atau Walikota

0

Pasuruan-kadenews,-AdalahKH Fauzi Pengasuh Pondok Pesantren Roudhutul Hasanah, Tembokrejo Kota Pasuruan.

Beliau meminta Gus Ipul Sekjen PBNU agar memberikan tauladan yang baik terhadap sikap politiknya. Pasalnya, selama ini ia tidak gentle dengan ucapan selalu Sekjen PBNU.

“Saya melihat sepak terjangnya selama ini tidak gentle bahkan tidak komitmen. Sebagai Sekjen PBNU ia tidak boleh merangkap jabatan. Dengan tetap menjadi Walikota,” ujarnya.

Gus Fauzi begitu nama sapaannya, mengaku dirinya dari NU non struktural, dalam beberapa kesempatan ketua PBNU KH Yahya menyampaikan NU tidak boleh berpolitik. Dan jangan membawa bawa nama NU.

Dan tidak boleh merangkap jabatan. Kenyataanya Sekjen PBNU berpolitik praktis dengan memegang rangkap jabatan. Semestinya jajaran PBNU selaku pemimpin Jam’iyyah memberikan contoh yang baik kepada seluruh pengurus NU di seluruh Indonesia, untuk gentle tidak merangkap jabatan.

“Saya menaruh rasa hormat kepada Rois Aam KH Miftahul Akhyar yang tidak mau merangkap jabatan antara Ketua MUI dengan Rois Aam PBNU. Sikap teladan yang seperti ini yang kita butuhkan,” lanjutnya.

Mungkin Gus Ipul lanjut Gus Fauzi, merasa tidak merangkap jabatan sebagai Walikota. Sehingga tidak perlu mundur dari Sekjen PBNUnya.

Dan terus menyelesaikan sampai akhir masa jabatannya selalu Walikota.
Dan diri merasa kecewa dengan Gus Ipul yang mau melanjutkan mencalonkan Walikota atau Bupati.

“Saya meminta Gus Ipul silahkan memilih apakah terus dijalur politik. Ataukah terus memimpin ormas NU. Karena untuk menunjukkan sikap ketauladanannya sebagai pemimpin PBNU,” pintanya lagi.

Gus Fauzi mencontohkan lagi, jamannya KH Hasyim Muzadi sebagai Ketua PBNU mencalonkan Wakil Presiden ia gentle mundur. Sehingga sejarah mencatat ketauladan KH Hasyim Muzadi pemimpin yang patut di hormati.

“Kita selama ini tutup mata, terhadap hal ini. Lah malah nggak merasa punya beban moral. Saya sebagai rakyat Kota Pasuruan dirugikan dengan jabatan ganda. Selaku Walikota Gus Ipul sering meninggalkan tugasnya. Anggota DPRD Kota Pasuruan sempat mengeluhkan hal ini,” sambungya. (aza)