Reportase: Fathurrozi
SURABAYA-Kadenews: Ibaratnya melepas kepala, tapi memegang ekornya. Itulah yang dilakukan manajemen Persebaya pada para pemainnya yang ingin dipinjam oleh tim-tim lain.
Hal itulah yang membuat klub-klub berpikir ulang untuk meminjam pemain Green Force. Padahal ada beberapa klub yang ingin meminang pemain yang baru saja menjadi Juara Liga 2 musim 2017 itu.
“Memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh klub-klub yang ingin meminjam pemain kami,” tegas Manajer Persebaya, Choirul Basalamah di Surabaya, Kamis (4/12).
Apa saja yang menjadi persyaratan tersebut? Di antaranya, pemain yang dipinjam harus menjadi starter di tim yang baru. Tidak diijinkan jika pemain tersebut hanya duduk manis di bangku cadangan.
Minimal porsinya lebih dari 30 persen dari jumlah keseluruhan pertandingan yang dimainkan. Karena tujuan Persebaya meminjamkan pemain itu tak lain adalah untuk menambah jam terbang pemain itu sendiri.
Syarat lainnya adalah pemain yang dipinjam tersebut harus mendapatkan tempat tinggal yang layak sebagai seorang pemain atau atlet. Minimal seperti yang didapatkan saat tinggal bersama Persebaya. Padahal, saat ini manajemen Persebaya menempatkan Rendy Irwan dan kawan-kawan di salah satu apartemen di Surabaya.
“Pokoknya semua persyaratan tersebut harus tertuang dalam nota kesepakatan hitam di atas putih, untuk meminjam pemain Persebaya. Tanpa itu, tentu tidak kami pinjamkan,” terang Abud, sapaan akrab Basalamah.
Bagaimana dengan kontrak atau gaji? Apakah manajemen Persebaya ikut yang mematok? Ternyata klub yang meminjam pemain Persebaya justru tidak perlu pusing memikirkannya. Justru hal itu menjadi tanggungjawab manajemen Persebaya.
Abud sendiri menjelaskan bahwa ada sepuluh pemain yang direkomendasikan untuk dipinjam oleh klub lain. Namun hanya ada lima pemain yang saat ini serius dijajaki oleh Persigo Semeru FC. Mereka adalah Ahmad Juliandri, Yogi Novrian, Kurniawan Karman, Said Mardjan dan Abdul Azis. Sementara lima pemain lainnya belum ada klub yang meminang.
“Nama-namanya masih kita rahasiakan. Nanti kalau ada klub yang memang serius, baru saya kasih tahu,” terang Abud. (*)
