Baristand Industri Surabaya Diseminasi Lima Hasil Litbang

0
SOSONG INDUSTRI 4.0: Kepala Baristand Industri Surabaya Ir Siti Rohma Siregar MM saat membuka saat membuka Diseminasi Hasil Litbang dengan tema Hasil Riset dan Inovasi dalam Menyongsong Era Industri 4.0 di Auditorium Baristand Industri Surabaya, Kamis (22/11).

SURABAYA- KADENEWS.COM: Lima peneliti dari Badan Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri Surabaya melakukan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan (litbang) di depan para pejabat Disperindag, para akademisi, dan pelaku industri.

DISKUSI: Moderator Handaru Bowo Cahyono dan pemateri Agung Yanuar Wirapraja (kanan).

“Diharapkan lewat diseminasi ini, hasil-hasil litbang dapat diterapkan oleh dunia industri untuk meningkatkan daya saing, ujar Kepala Baristand Industri Surabaya Ir Siti Rohma Siregar MM.

Hal ini disampaikan saat membuka Diseminasi Hasil Litbang dengan tema Hasil Riset dan Inovasi dalam Menyongsong Era Industri 4.0 di Auditorium Baristand Industri Surabaya, Kamis (22/11).

INOVATIF: Aneke Rintiasti memaparkan Pemantauan Proses Fermentasi Tembakau Menggunakan platform I0T (Internet of Things).

Lima  pemateri di antaranya, Agung Yanuar Wirapraja memaparkan tentang Rekayasa Pembuatan Shielding Interferensi Elektromagnetik dari Limbah Industri: Nikel dan Tembaga. Rekayasa ini untuk mengantisipasi pencemaran lingkungan karena limbah industri.

ANTUSIAS: Octa salah satu peserta menanyakan soal feasibility study dari Rekayasa Pembuatan Shielding Interferensi Elektromagnetik dari Limbah Industri: Nikel dan Tembaga.

Untuk mereduksi tembaga limbah cair industri dalam proses Etching Printing Circuit Board (PCB) menggunakan metode elektrolis, terang Agung.

Materi lain disampaikan oleh Aneke Rintiasti soal fermentasi tembakau. Selama ini petani untuk mengukur suhu dengan memasukkan thermometer dimasukkan ke dalam pipa di antara tumpukan daun tembakau (staple).

BERBAGAI KALANGAN: Peserta diseminasi hasil litbang dari pejabat Disperindag, para akademisi dan pelaku industri.

Untuk menyongsong era industri 4.0 ini, peneliti Baristand Industri Surabaya ini melakukan Pemantauan Proses Fermentasi Tembakau Menggunakan platform I0T (Internet of Things).

Pemateri Aan Anto S menyampaikan tentang Sistem Pemantauan pH dengan menggunakan system IT-Cloud, Hadid Tunas Bangsawan (Optimalisasi Pemutus Tegangan Puncak Jala-Jala Listrik pada Pengujian Plug Discharge SNI/IEC 60335) dan Arif Indro Sultoni (Rancang Bangun Prototype Penggerak Tenaga Hybrid (Panel Surya dan Diesel) untuk Kapal Nelayan).

LAPORAN PANITIA: Kasie Pengembangan Jasa Teknik Fatimah SE, MM sebagai ketua panitia melaporkan kegiatan diseminasi hasil litbang.

Ir Siti Rohma Siregar MM menambahkan saat industri di seluruh dunia sedang bertransformasi untuk menyambut Revolusi Industri yang ke-4 atau yang lebih dikenal istilah industri 4.0.

“Industri 4.0 menekankan pada kolaborasi proses manufaktur dengan dunia digital, khususnya dengan platform Internet of Things. Tujuannya untuk mengefisienkan dan mengoptimalkan proses produksi agar mencapai output yang maksimal,” jelasnya.

Untuk mendukung tranformasi industri tersebut, lanjut Siti Rohma, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah meluncurkan Making Indonesia 4.0 pada 4 April 2018.

Targetnya Indonesia menjadi 10 besar ekonomi global pada tahun 2030. Fenomena industri 4.0 di Indonesia memberi peluang untuk revitalisasi sektor manufaktur dan mempercepat upaya mencapai aspirasi besar yaitu menjadi kekuatan ekonomi besar dunia pada tahun 2030.

“Di antaranya mengembalikan posisi ekpor netto, mendorong peningkatan produktivitas sebagai hasil dari kemajuan teknologi dan inovasi,” ujarnya.

Ditambahkan, Making Indonesia 4.0 telah ditetapkan kima sektor industri meliputi industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronika, industri kimia, industri tekstil dan produk tekstil. (dea/ani)