PASURUAN- kadenews.com : Ketua Ikatan Pesantren Indonesian (IPI) menyampaikan rasa keprihatinan dengan adanya aksi bentrok massa yang terjadi di Surabaya. Antara massa yang ganti presiden dengan yang tidak setuju ganti presiden. Bahkan sampai melukai anggota Polwan.
Menurut Ketua IPI Pusat KH Zaini Ahmad, atas kejadian ia sangat menyesalkan. Karena seolah-olah ingin memaksakan kehendaknya untuk melakukan orasi ganti presiden.
“Gerakan ini ganti presiden mengartikan kebebasan menyampaikan pendapat yang absolut. Semau gue. Mestinya ikuti aturan mainnya yang sudah disepakati oleh DPR yang dituangkan dalam Undang-undang,” ujarnya.
Begitu juga, lanjut KH Zaini, yang menolak adanya aksi ini tidak bersikap kasar. Dan akhirnya menimbulkan situasi yang memicu amarah.
“Mari kita jaga kedamaian Jawa Timur. Selama saya sebagai warga Jawa Timur, turut serta saling menghormati,” tambahnya.
Ditambahkan, oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas ia meminta pihak Polri dan TNI tegas menyikapi hal ini, karena ketentraman dan kedamaian adalah mutlak. Apabila diteruskan akan menimlbulkan bibit bibit permusuhan.
“Mari kita jaga, NKRI itu harga mati,” sambungnya lagi. (aza/ian)
