Anak Penjaga WC Umum di Jombang Ini Jadi Lulusan Terbaik UNBK SMK se-Jatim

0
Fera Febiyanti.(sutono)

JOMBANG – kadenews.com: Fera Febiyanti (17), siswi SMKN Mojoagung Jombang, menjadi lulusan terbaik ujian nasional berbasis komputer (UNBK) se Jatim 2018. Dia setengah tidak percaya ketika dinyatakan lulus dengan angka terbaik se Jawa Timur.

Itu terjadi karena Fera merasa ada soal matematika yang tidak terlalu yakin dia jawab dengan benar. Namun ketika pihak sekolah meyakinkan dirinya mendapat nilai tertinggi, 380 Fera langsung sujud syukur.

Usai diumumkan mendapatkan nilai 380, yang merupakan tertinggi SMK se Jawa Timur, Fera memang sempat ke sekolah. Di sekolah sejumlah para guru langsung menyalami dan memberikan ucapan selamat.

“Tentu senang, dan bahagia, karena mendapat nilai tertinggi,” kata Fera, ditemui di rumah orangtuanya Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jumat (4/5/2018).

Tidak ada resep khusus yang diterapkan Fera sehingga dia meraih nilai tertinggi se-Jawa Timur, kecuali resep ‘klasik’, yakni tekun dan giat belajar.

“Saya hanya rutin belajar setiap hari. Tak terkecuali hari libur, saya tetap belajar,” tutur Fera. Karena itu tak heran jika ia terlihat selalu pegang buku pelajaran, meskipun sedang bercengkerama dengan kedua orang tuanya.

Fera mengaku menjadwal waktu belajarnya minimal selama dua jam setiap hari. Yakni usai pulang sekolah dan malam sebelum berangkat tidur.

Yang juga membantu menopang prestasinya, adalah hobi yang ditekuni sejak kecil, yakni membaca. “Dengan membaca, saya merasa pengetahuan terus bertambah. Saya tidak pernah bosan membaca,” kata Fera.

Fera sendiri dari keluarga yang secara ekonomi pas-pasan. Ayahnya, Carwis (40), setiap hari menjadi penjaga ponten atau WC umum di pasar tradisional dekat rumahnya.

Sadar dengan kehidupan keluarga yang pas-pasan, keluarganya kerap memotivasi anaknya untuk belajar. Namun Carwis mengaku selama ini dirinya biasa saja dalam mendidik anaknya.

Sama seperti orang tua yang ekonominya pas-pasan pada ummunya, Carwis selalu memotivasi anak agar tekun dan rajin belajar, yang dibarengi rajin beribadah.

“Yang agak membedakan barangkali, saya juga menekankan kepada anak untuk disiplin dengan waktu, menghargai waktu. Saya minta dia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mendukung pendidikan dan masa depannya,” jelas Carwis.

Kini Fera sudah dinyatakan diterima di perguruan tinggi negeri di Malang, melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Fera mengaku siap melanjutkan studi ke jenjang Strata Satu, dan berusaha kembali mengukir prestasi. Dia tidak ingin mengecewakan orangtuanya, yang bersusah-payah mencari biaya sekolahnya.

“Meski orangtua saya hanya bekerja sebagai penjaga ponten, tapi saya tetap bangga. Saya juga berupaya tidak minder, bahkan memacu semangat saya, agar tidak kalah dengan yang lain,” tandas Fera Febiyanti.(ono)