Menakutkan Boleh, Jadi Juara Nanti Dulu

Sepak Terjang Persebaya di Liga 1 Musim 2018 (1)

1

Oleh: M Jamil
Kadenews

Kompetisi sepakbola Indonesia selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat kita. Terutama, siapa yang akan menjadi Champions di kompetisi kasta tertinggi, Liga 1. Memang terlalu premature untuk membicarakan Kompetisi yang masih belum jelas kapan mulai digelar tersebut. Tapi paling tidak, dengan masuknya kembali Persebaya di ajang Kompetisi Tertinggi Tanah Air ini akan merubah peta kekuatan tim-tim yang layak menjadi juara.

LIGA 2 memang hanya second level di pentas sepakbola Indonesia. Tapi, sorotan dan gebyarnya tidak kalah dengan Liga 1. Itu semua lantaran adanya Persebaya Surabaya. Tim berjuluk Bajul Ijo tersebut mampu menjadi magnet, bukan hanya bagi insan sepakbola Surabaya, tapi juga nasional.

Memang, seharusnya Persebaya tak seharusnya berada di kasta kedua. Tapi, sanksi yang diterima dari PSSI karena langkah Persebaya yang pernah mengikuti liga sempalan membuat mereka ”untuk sementara” berada di Liga 2 atau yang dulunya pernah diberi nama Divisi Utama saat liga tertinggi dilabelnya Indonesia Super League (ISL).

Hinggar bingar dukungan dari Bonek, julukan suporter Persebaya, ikut dipantau. Fanatisme yang diberikan oleh suporter dengan warna khas hijai tersebut mengalahkkan dukungan suporter yang ada di Liga 1.

Untung, meski sempat terseok-seok di awal musim, Persebaya akhirnya bisa kembali ke kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia. Statusnya bukan hanya sebagai posisi ketiga atau runner-up yang sebenarnya sudah cukup untuk masuk Liga 1.

Namun, Rendi Irwan dkk mampu menjadi juara. Di final yang dilaksanakan di Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Persebaya mampu menjadi juara dengan mengalahkan tim yang sebelumnya disebut-sebut pasti lolos, PSMS Medan.

Tentu, kehadiran Persebaya membuat peta persaingan Liga 1 akan semakin ketat. Para tim-tim kuat di kasta tersebut harus bisa mengatur strategi untuk bisa menjadi juara.

Jangankan menang, mencuri satu angka di kandang Persebaya bukan hal yang mudah. Selain materi pemainnya yang biasanya jempolan, dukungan Bonek bisa melipatkan gandakan semangat para penggawa Green Force, julukan lain Persebaya, untuk malu jika kalah atau seri di kandang sendiri.

Hanya, untuk menyebut Persebaya menjadi calon kuat juara Liga 1 musim 2018 juga bukan hal mudah. Materi pemain yang dimiliki guna mengarungi persaingan di level teratas belum teruji.

Keputusan Managemen Persebaya untuk mempertahankan 17 pemain yang musim lalu membela Persebaya di Liga 2 dianggap terlalu berani. Mereka memang sukses berjaya tapi level Liga 1 beda dengan Liga 2.

Penambahan pemain pun juga mengundang sorotan. Pelatih Alfredro Vera mengambil mantan anak asuhnya di Persipura Jayapura.

Langkah ini dinilai sebagai dangkalnya konektivitas lelaki asal Argentina tersebut di sepakbola Indonesia. Alfredo hanya ingin bernostalgia saat dia menangani Mutiara Hitam, julukan Persipura, dengan membawanya menjadi juara di ISC A (kompetisi yang digelar PSSI saat FIFA masih menjatuhkan sanksi bagi Indonesia).

Ironisnya, pemain yang dibawanya tersebut bukan berlabel bintang. Guyonan Persebaya Jayapura seolah menjadi sindiran tajam bagi tim pujaan Bonek tersebut sebelum turun di Liga 1.

Menjadi tim yang ditakuti boleh jadi iya. Tapi untuk diunggulkan menjadi juara nanti dulu. Mungkin, belum waktunya bagi Persebaya meneruskan langkahnya usai menjadi juara Liga 2 dan langsung menjadi juara Liga 1. (*)


PESTA USAI: Presiden Persebaya, Azrul Ananda saat merayakan pesta Persebaya Juara Liga 2. Kita kembali bekerja keras untuk menatap persiapan menuju Pentas Liga yang sesungguhnya, yakni Liga 1 Tahun 2018.(foto IST)

Comments are closed.