Ribuan Umat Islam Gelar Aksi Damai Desak Sukmawati Diproses Hukum

0
KOMPAK: Ribuan umat Islam dari berbagai organisasi keagamaan dari Kabupaten Pamekasan, Sampang, Bangkalan dan Sumenep menggelar aksi damai. (Foto: bw/kadenews.com)

PAMEKASAN – kadenews.com: Ribuan umat Islam dari berbagai organisasi keagamaan dari Kabupaten Pamekasan dan sekitarnya seperti Sampang, Bangkalan dan Sumenep menggelar aksi damai mengecam puisi bertajuk Ibu Indonesia yang dibaca Sukmawati, Senin (9/4).

Aksi yang digelar usai sholat dhuhur tersebut, mengambil start dari Masjid Agung Asy Suhada Kabupaten Pamekasan, dan diawali dengan sejumlah orasi dari para tokoh agama.

Dalam pernyataan sikapnya, Gerakan Umat Islam Bersatu Madura tersebut berisi bahwa pertama puisi Sukmawati sudah menimbulkan kegaduhan terutama ummat Islam di Indonesia dan dunia, karena hal tersebut mengandung penghinaan dan melecehkan terhadap ajaran agama Islam dan menyinggung serta membuat tidak nyaman ummat diseluruh dunia.

Kedua menyayangkan tindakan Sukmawati yang menyamakan dan mencampuradukkan antara budaya dengan agama. Ketiga, mendesak Polri untuk segera memproses, memanggil, memeriksa dan memenjarakan Sukmawati sesuai dengan proses hukum yang berlaku meski sudah meminta maaf kepada ummat Islam secara terbuka.

Dan yang keempat, mengajak seluruh pihak terutama umat Islam Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu proses hukum yang berlaku di NKRI dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta ukhuwah Islamiah serta tidak mudah terprovokasi.

KH Abdul Azis sebagai salah satu tokoh dalam pernyataannya setelah bertemu Kapolres Pamekasan menyampaikan bahwa pihaknya melakukan pelaporan dan penekanan melalui Polres Pamekasan untuk kemudian nantinya disampaikan ke Polda dan seterusnya.

“Tentunya laporan kami ini diharapkan dapat sampai ke Kapolri agar si penista agama Bu Sukmawati itu ditangkap,” katanya.

Lebih baik lanjut Abdul Azis mengatakan jika umat Islam menunggu komitmen profesionalisme Polri dalam hal ini untuk melakukan tugas-tugasnya.

“Jangan tunggu umat Islam marah karena sering diganggu dan dilecehkan. Kalau sampai marah ini akan terjadi disintegrasi bangsa dan perpecahan dinegara yang kita cintai ini,” ujarnya.

Sementara Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo, SIK mengatakan ucapan terima kasih atas penyampaian pendapat dan ketertiban kepada para peserta aksi.

“Kami sudah menerima audensi yang sudah dilakukan dengan beberapa perwakilan para aksi, sehingga dari beberapa tujuan sudah kami terima. Kami harap dalam kesempatan ini para peserta aksi untuk menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga Pamekasan aman dan terkendali,” ungkapnya. (bw/01)