Kenalkan Potensi Dunia Maritim, ITS Gelar Lomba NASDARC

0
KOMPETISI NASIONAL: Peserta NASDARC yang siap berkompetisi balap dan desain kapal di ITS pada Sabtu (7/4/2018).

SURABAYA-kadenews.com: Melihat kondisi strategis Indonesia sebagai negara dengan poros maritim, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar acara National Ship Design and Race Competition (NASDARC), dan dialog interaktif. Tujuan diadakan acara ini untuk mencari solusi inovasi maritim hari ini dan ke depan.

“Masyarakat harus bisa bertindak untuk mewujudkan dunia maritim yang lebih baik,” ujar Muhammad Alimul Hafiz selaku Ketua Panitia NASDARC.

NASDARC merupakan kompetisi balap dan desain kapal yang diadakan secara nasional pada Sabtu (7/4/2018). Gelaran ini mendapat antusiasme yang tinggi dari pelajar maupun mahasiswa.

Terbukti dengan total kapal yang berlaga dalam ajang tersebut sebanyak 63 buah, yakni 18 tim dari kategori SMA/SMK dan 43 tim mahasiswa. Masing–masing tim akan memprebutkan dua kategori kejuaraan yakni kejuaran untuk race dan desain terbaik.

Dengan adanya dua jenjang kategori lomba ini tentunya penilaian dan tema yang diusung pun berbeda. Untuk tim yang berasal dari SMA/SMK sebelum lomba inti berlangsung, diwajibkan mengikuti workshop terlebih dahulu.

“Hal ini bertujuan untuk menyamakan frekuensi antar peserta supaya mampu memenuhi ketentuan teknik yang ada,” jelas mahasiswa teknik perkapalan 2016 tersebut.

Tema yang diusung untuk kategori siswa yaitu kapal Coast guard. Kapal ini merupakan jenis kapal pemandu yang ada di tepi pantai. Terdapat dua race yang dilombakan yaitu speed race dan drag race.

Kategori speed race penilaiannya ditekankan pada laps (putaran, Red) sementara drag race dilihat dari seberapa cepat waktu yang mampu ditempuh masing–masing kapal.

Sedangkan untuk kategori mahasiswa tema yang diangkat yaitu Tug boat. Jadi untuk lomba kapal ditingkat mahasiswa ini terdapat misi yang harus diselesaikan. Setiap kapal yang dilombakan harus mampu menarik tongkang (kapal lambung, Red) dengan beban empat kilogram. Ada dua buah kapal dalam setiap race untuk menarik tongkang dan harus mampu mencapai 3 laps dalam waktu kurang dari delapan menit.

Penilian misinya dilihat dari ketepatan kapal dalam melalui rintangan yang ada. Ketika kapal berhasil melalui terowongan tanpa menabraknya maka akan mendapatkan sepuluh poin, namun ketika menabraknya akan dikurangi sepuluh poin.

“Kecepatan masing–masing kapal dan keberhasilan menyelesaikan misi sangat menentukan penilaian,” tambahnya.

Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa bisa lebih peduli lagi dengan dunia maritim.

“Pada dasarnya banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dari sana,” tungkasnya. (bel/01)