Dukung Program Sejuta Rumah, Perwiranusa Siapkan Koperasi hingga Sekolah Properti

1
Ketua Umum DPP Perwiranusa Arief Suryo Handoko (dua kanan) saat menyerahkan SK Kepengurusan DPW Perwiranusa Jawa Timur kepada ketuanya, Tri Sugiyanto di Surabaya, Senin (26/3/2018).

SURABAYA – kadenews.com: Perkumpulan Wirausahawan Rumah Rakyat Nusantara (Perwiranusa) mendukung program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Hanya saja perlu adanya kreativitas dan niat baik dari pemerintah, pengembang, perbankan, dan seluruh stake holder yang terkait sektor properti.

Sekadar diketahui, Perwiranusa merupakan transformasi dari Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas). Meski jajaran kepengurusannya tidak banyak berubah, namun Perwiranusa memiliki semangat baru untuk menjadi bagian dari kesuksesan mewujudkan program sejuta rumah.

Ketua Umum DPP Perwiranusa, Arief Suryo Handoko mengatakan, saat ini pihaknya tengah berusaha satu suara untuk membangun rumah rakyat yang baik dan benar sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah.

“Kendala yang terjadi saat ini di bidang properti yaitu, tidak semua pengembang mau membuat rumah murah karena keuntungannya tipis,” kata Arief di sela pengukuhan pengurus Perwiranusa Jawa Timur, Senin (26/3/2018).

Namun demikian, dia bilang, Perwiranusa memiliki komitmen dan concern dalam membangun rumah rakyat dengan melakukan berbagai terobosan dalam hal mempermudah masyarakat khususnya yang berpenghasilan terbatas dan pekerja non formal.

Diakui Arief, kontribusi Perwiranusa dalam program satu juta rumah memang masih sedikit, “Tetapi Perwiranusa di tahun 2018 berusaha untuk lebih baik, dan kami berharap untuk ke depannya kontribusi Perwiranusa untuk program satu juta rumah bisa mencapai 15 sampai 20 persen,” tegasnya.

“Hal yang paling penting adalah menjaga mutu rumah, terutama untuk kalangan rumah murah, karena saat ini masih banyak pengembang yang menyepelekan dan sekadar asal bangun rumah,” ungkap Arief.

Ditambahkannya, visi dan misi Perwiranusa adalah membangun bangsa dengan properti, “Karena di Indonesia masih kekurangan 13,5 juta unit rumah secara nasional, dan angka ini terus bertambah,” tukasnya.

“Saat ini Perwiranusa berusaha membangun rumah yang terbaik, dan kami membangun rumah bukan untuk proyek, tetapi untuk industri,” ujar Arief.

Perwiranusa, kata Arief, berkomitmen untuk mengembangkan kawasan perumahan rakyat berstandar tinggi dengan menerapkan teknologi dan konstruksi terkini.

“Kami ingin mengembangkan konsep produksi rumah rakyat dari hulu ke hilir. Dari proses pengadaan lahan, pengukuran, perencanaan, perancangan, perizinan, pemasaran, keuangan, pemasaran, hingga pengadaan bahan bangunan dan pengawasan, semua dikolaborasikan,” katanya.

Sementara dari sisi keuangan atau modal kerja, Perwiranusa membentuk sebuah koperasi properti. Ini selain untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk ikut berkontribusi dalam segala usaha yang dikelola Perwiranusa dengan sistem bagi hasil, juga bisa menawarkan bantuan kredit rumah bagi masyarakat yang belum bankable.

Tak hanya itu, untuk bisa menghasilkan produk rumah yang berkualitas selain bahan baku, sumber daya manusia (SDM) juga ikut memengaruhi. Untuk mewujudkannya, Perwiranusa bisa telah mendirikan sekolah properti dengan nama Jiwanala Property School.

“Surabaya atau Jawa Timur kita jadikan pilot project sekolah ini. Jadi masyarakat silakan bergabung, dan kita akan adakan pelatihan selama 1-3 bulan, dan mereka juga akan diberikan sertifikasi, dan kita siapkan proyek untuk masa depan karir mereka,” ujar Arief.

Sekjen Perwiranusa Bhisma Noviandi Wiriadinata menambahkan, selama ini Perwiranusa terus meneliti dan menggali berbagai kekurangan serta problematika dalam pengembangan Perumahan Rakyat, dengan tujuan membuat formulasi terbaik bagi para anggotanya, untuk menghasilkan Rumah Rakyat yang tidak hanya layak huni, tetapi juga menguntungkan, sebagai obyek investasi bagi Masyarakat Berpenghasilan Terbatas (MBT).

“Dalam lima tahun terakhir dinamika dunia properti di Indonesia khususnya di tingkat Rumah Rakyat Bersubsidi telah berkembang ke arah yang sangat positif. Semakin berkembangnya Teknologi Informasi berdampak tinggi pada tingkat kesadaran stake holder Perumahan Rakyat akan perlunya peningkatan kualitas Perumahan Rakyat, ditandai dengan rencana Kementerian PUPR untuk menerapkan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) untuk hunian yang tergabung dalam program Fasillitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)”, katanya.

Ketua DPW Perwiranusa Jawa Timur, Tri Sugiyanto menuturkan, Jawa Timur merupakan provinsi dengan tingkat kebutuhan akan rumah yang tinggi. “Tahun ini kami menargetkan bisa membangun 10.000 unit rumah untuk MBT. Kami bersyukur beberapa pengembang yang menjadi anggota Perwiranusa sudah jalan dengan beberapa proyek yang berlokasi di sejumlah kota di Jatim,” ujarnya.

Tri juga menyambut baik rencana Perwiranusa untuk membangun sebuah condo cluster atau hunian vertikal di tengah Kota Batu, Jawa Timur untuk MBT, yang rencananya akan dibangun dengan konsep kolaborasi antar pengembang. (dit)

Comments are closed.