Indonesia Rencana Ekspor Jagung 500 Ribu Ton

0
BERDIALOG: Menteri Pertanian RI, Dr Ir H Andi Amran Sulaiman, MP saat kunjungan di Banyuwangi. (Foto:  Urip Limartono Ari)

BANYUWANGI –kadenews.com: Setelah beberapa tahun lalu Indonesia selalu mengimpor jagung dari luar, terhitung sejak hari ini, Kamis (22/3), Indonesia berencana mengekspor jagung ke luar negeri. Saat ini rencana diekspor sebanyak 500 ribu ton jagung.

Demikian yang disampaikan Menteri Pertanian RI, Dr Ir H Andi Amran Sulaiman, MP ketika mengunjungi pelaksanaan panen perdana bibit bawang putih di Banyuwangi.

“Yang dulunya impor 3,6 juta ton senilai dengan Rp 10 triliun. Nah saat ini kita bisa menyelamatkan devisa sebesar Rp 10 triliun untuk jagung, petani kita mendapatkan pendapatan Rp 10 triliun. Itu luar biasa,” aku Amran.

Keberhasilan ekspor jagung tersebut karena jumlah lahan jagung saat ini di Indonesia seluas 3 juta hektare. Untuk mencapai swasembada, membutuhkan lahan tanaman jagung seluas 7 juta hektare.

Selain itu, tambahnya, keberhasilan itu juga berkat kebijakan Bapak Presiden Jokowi yang sangat tepat.

“Karena regulasi perintah Bapak Presiden, jaga petani, jaga keuntungan petani, karena petani untuk makan, kuburan pun ditanami jagung seperti di Gunung Kidul, Jenepontoh. Kalau di Lampung, pinggir jalan raya ditanami jagung. Kenapa? Karena kebijakan yang tepat,” ucap Amran.

Bahkan Amran juga memuji kwalitas jagung Indonesia dibanding dengan kwalitas dari luar negeri. Menurutnya, kalau ayam memakan jagung produksi luar negeri, kaki ayam itu akan berwarna putih. Sementara kalau memakan jagung produksi Indonesia, kaki ayam jadi kuning dan cantik.

Perubahan dari impor menjadi ekspor, membutuhkan kerja keras baik pemerintah maupun petani dan pengusaha. Semuanya harus terjadi sinergi yang baik agar bisa menghasilkan sesuatu yang baik juga.

Amran juga menyatakan, dulu sekitar tahun 2014 bawang merah juga impor sebanyak 72 ribu ton. Namun hari ini Indonesia sudah bisa ekspor ke 6 negara. Begitu juga dengan yang lain, seperti ekspor ayam mengalami kenaikan sampai 1000 persen.

“Satu persatu kita selesaikan. Kita nggak bisa disulap seperti pemain sulap di pasar. Ini pemerintah sudah kerja keras dan kemiskinan di desa sudah turun 2 – 3 persen,” tandasnya. (rip/har/01)