Lundin Dipercaya Garap Sarana Perawatan Kapal Pesiar

0
RENCANA PEMBANGUNAN: Bupati Anas bersama John Lundin melihat maket Marina. (Foto: Urip Limantoro Aris/kadenews.com)

RENCANA PEMBANGUNAN: Bupati Anas bersama John Lundin melihat maket Marina. (Foto: Urip Limantoro Aris/kadenews.com)

BANYUWANGI–kadenews.com: Selain menghasilkan produk-produk kapal pesanan militer luar negeri, ternyata PT Lundin Industry yang berdomisili di Banyuwangi, dipercaya menggarap sarana perawatan kapal pesiar di pantai Boom Banyuwangi. Pasalnya, kawasan dermaga kapal pesiar atau marina di Pantai Boom Banyuwangi yang sedang dibangun PT Pelindo Property Indonesia (PPI) bakal dilengkapi Banyuwangi International Yacht Club (BIYC).

BIYC terpadu seluas 3.000 meter persegi itu dilengkapi restoran internasional, fasilitas penunjang pariwisata, serta sarana perawatan kapal pesiar. Kerja sama pembangunan BIYC tersebut telah disepakati PPI dan PT Lundin.

Upaya percepatan pembangunan Marina, menurut Direktur Utama PT PPI, Kokok Susanto, pihaknya berkolaborasi dengan pihak yang memiliki pengalaman dalam dunia kapal pesiar, termasuk PT Lundin yang memang punya spesialisasi dalam pembuatan kapal pesiar dan kapal militer.

“Pelaksanaan pembangunan yacht club ini akan dimulai dua minggu lagi, estimasi proyek selesai dalam waktu enam bulan,” kata Kokok.

Direktur PT Lundin, John Lundin meyakini, pembangunan international yacht club menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Rata-rata turis kapal pesiar lebih suka berlabuh di Marina yang menyediakan fasilitas pemeliharaan kapal. Bengkel yang segera dibangun ini bisa melayani kapal hingga bobot 100 GT.

“Saat ini bengkel kapal pesiar baru ada di Jakarta dan Bali, maka kami yakin ini akan menjadi salah satu pilihan bagi pemilik kapal pesiar. Apalagi kami adalah perusahaan pembuat kapal yang memiliki banyak jaringan dengan produsen internasional suku cadang kapal. Nantinya bengkel kami bisa menerima 60 kapal yacht per tahun. Kami juga akan melengkapi club ini dengan berbagai fasilitas pendukung terbaik, seperti tempat parkir yacht yang memadai, club house, dan restoran internasional,” terang John.

Sementara Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyambut baik pembangunan BIYC tersebut untuk semakin menggerakkan ekonomi lokal.

Anas berharap, pengerjaan BIYC bisa dirampungkan sebelum annual meeting IMF dan World Bank di Bali pada Oktober mendatang yang diikuti 18.000 delegasi dari seluruh dunia. Banyuwangi menjadi daerah penyangga ajang tersebut.

Sebagian delegasi penting dari berbagai negara bakal mendarat di Banyuwangi.
“Banyuwangi akan menjadi salah satu tujuan wisata para delegasi annual meeting itu. Saya berharap BIYC bisa segera beroperasi dan memanfaatkan momen tersebut untuk mempromosikan wisata Banyuwangi,” kata orang nomor satu di Banyuwangi itu. (rip/har/01)