DPO Kasus Narkoba yang Dikejar Polisi Ternyata Akan Nikah Bulan Depan

0
NEKAT: Ifron Muchtarom digiring polisi di Mapolrestabes Surabaya. (ist)

SURABAYA-kadenews.com: DPO kasus sabu-sabu (SS) Ifron Muchtarom, 26, asal Rungkut yang terlibat kejar-kejaran dengan polisi Kamis (14/2/2018) lalu, ternyata ada beberapa fakta baru.

Salah satunya, dia akan menikah 30 Maret mendatang dengan gadis pujaannya asal Dusun Dungus, Kecamatan Cerme Gresik.

Hal ini dIungkapkan oleh sahabatnya Acho Kurniawan. “Kalau tak ada kejadian ini, tanggal 30 Maret dia akan menikah dengan gadis bernama Sundari, teman SMA-nya,” ujarnya.

Mengenai aksi nekat Ifron yang mengemudikan Toyota Vios dengan kecepatan tinggi untuk meloloskan dari kejaran polisi hingga menabrak mobil, motor dan polisi yang menghadangnya, ternyata dia anaknya pendiam dan tidak pernah neko-neko. Hal ini disampaikan oleh kakak kandungnya Andrian, 46, yang berdomisili di Jalan Raya Metatu, Benjeng, Gresik.

Sulung dari tiga bersaudara ini seakan tak percaya menyaksikan di televisi adiknya menjadi bulan-bulanan massa. Seperti diketahui mobil warna hitam itu dihancurkan saat Ifron ketakutan tak mau keluar saat ban mobilnya ditembak polisi di Jalan Gembong.

Bahkan, ada pengendara motor yang jengkel naik ke kap mobil dan memukul helm full facenya berkali-kali hingga kap penyok dan kaca pecah.

“Saya tahunya dari berita di TV karena saya hafal plat nomor mobilnya. Kami sekeluarga sangat tidak menyangka,” ujarnya saat ditemui wartawan di tokonya.

Menurut bapak dua anak tersebut sang adik itu pendiam, namun banyak teman.
Begitu berita penangkapan adiknya viral di media sosial, puluhan rekan-rekan Ifron datang ke rumahnya.

“Adik saya tinggal di daerah Rungkut Surabaya bersama orang tua. Kalau datang ke sini biasanya seminggu satu kali. Anaknya pendiam, paling kalau datang ke sini tidur dan nonton TV,” ujar Andrian.

Keruan saja, lanjut Andrian, kejadian membuat shock keluarganya. Lantaran, sebelumnya tak menyangka adiknya yang sarjana kesehatan masyarakat itu terlibat kasus narkoba.

Disinggung soal kasus adik yang diduga terlibat narkoba, menabrak mobil, motor dan polisi, kata Andrian, keluarga menyerahkan kepada hukum yang berlaku. Dia berharap adiknya tak dipenjara tapi direhabilitasi.

“Saya mewakili keluarga memohon maaf kepada pengguna jalan maupun masyarakat Surabaya yang menjadi korba. Saya yakin adik sayakhilaf,” ujarnya lirih dengan mata berkaca-kaca. (fim/01)