Pola Belanja Bergeser, Pebisnis Ritel Andalkan Momentum Ini

0

SURABAYA – kadenews.com: Dalam 1-2 tahun terakhir ada pergeseran pola berbelanja masyarakat Tanah Air. Selain mereka mulai melirik jual beli online alias e-commerce, juga lebih memilih membelanjakan duitnya untuk kebutuhan leisure.

Namun demikian, kalangan pelaku usaha ritel tetap optimis jika kinerja penjualan tahun 2018 ini akan positif.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Timur, April Wahyu Widati menuturkan, pelaku sektor ritel memang sempat pesimistis saat momentum puasa dan lebaran tidak mengerek penjualan secara signifikan.

“Penjualan agak meningkat itu karena ada momentum lain seperti saat anak masuk sekolah dan menjelang Natal dan Tahun Baru. Selain itu, masyarakat Jatim belum begitu banyak yang memilih untuk berbelanja online, tidak seperti masyarakat di Jakarta,” ujar April di Surabaya, Jumat (29/12/2017).

Dipaparkannya, sejauh ini pebisnis ritel Jatim masih optimistis kondisi penjualan pada 2018 akan lebih membaik dibandingkan tahun ini. Pasalnya, pelaku ritel memang membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pergeseran pola konsumsi masyarakat.

April bilang, saat ini masyarakat bukan mengalami perlemahan daya beli, namun menggeser konsumsinya untuk belanja yang bersifat leisure dan experience-based. Untuk itu, selain peritel, produsen makanan dan minuman (mamin) juga tengah melakukan berbagai upaya adaptasi.

“Makanya sekarang kita sering meilhat produsen mamin itu melakukan resize pada produk-produknya. Misalnya ukurannya yang dibuat lebih kecil, atau didesain tertentu sehingga harganya juga lebih kompetitif,” jelas April.

Meski demikian, dia tidak menampik bahwa saat ini banyak masyarakat yang beralih untuk berbelanja melalui e-commerce karena banyaknya promosi yang ditawarkan, tanpa perlu beranjak ke pusat perbelanjaan. (dit)