Salim Hidup dari Pecahan Kaca

0
Tampak potongan kaca yang dikumpulkan Salim untuk dijual. (foto: A. Zainurrifan)

PASURUAN – kadenews.com: Ada pepatah yang mengatakan tidak ada rotan akar pun jadi. Begitulah gambaran usaha Salim. Usahanya jual beli kaca di Jl Raya Pohjentrek, Pasuruan tergolong lancar. Bersama 4 orang karyawan dia melayani pembeli maupun penjual.

Menurut Salim, yang perlu menjadi perhatian adalah sisa potongan kaca, tidak dibiarkan begitu saja, tetapi dikumpulkan. Untuk bisa mengumpulkan pecahan yang banyak, aku Salim, tentu butuh kaca yang banyak juga.

“Rata-rata kaca yang dipotong setiap hari hanya cuma 10 – 20 lembar kaca. Pas ramai tentu jumlah kaca yang dipotong banyak,” ungkapnya.

Hanya saja, Salim bilang, saat ini omzetnya terus menurun. Karena para pengrajin mebel juga sepi. Sehingga penjualan kaca juga sepi. Kalau kebutuhan rumah tangga malah jarang. Yang utama dari pendukung mebel.

“Kalau sudah banyak, nanti ada orang yang ngambil. Sudah langganan,” tuturnya.

Biasanya sampai 1 bukan atau bahkan lebih diambil dengan menggunakan mobil pikap. Rata-rata dia mendapatkan Rp 600.000. Dirinya tidak tahu digunakan untuk apa sisa pecahan kaca itu. “Katanya sih dipakai kerajinan yang beli orang Bangil, kan itungannya barang buangan. Kalau bukan pengrajin, nggak bisa dipakai, ” tambahnya.(aza)