Stok Beras di Jatim Aman hingga 5 Bulan

0

SURABAYA – kadenews.com: Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Timur Muhammad Hasyim memastikan stok beras aman hingga lima bulan kedepan. Saat ini, stok beras yang berada di gudang Bulog Divre Jatim mencapai  191 ribu ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama lima bulan ke depan.

“Stok kita saat ini masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 5 bulan kedepan,” tegas Hasyim saat menemui Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo di kantornya, Surabaya, Kamis (27/12/2017).

Dengan kondisi tersebut, Hasyim berharap masyarakat tidak khawatir kehabisan stok beras yang dibutuhkan. Apalagi saat ini Bulog Jatim juga tengah melakukan operasi pasar untuk menekan lonjakan harga sejak awal Desember 2017 hingga akhir Januari 2018. Beberapa komoditas yang digelontorkan dalam operasi pasar yaitu beras, gula,minyak goreng dan bawang putih.

“ Untuk beras, kami jual dengan harga yang cukup terjangkau dari harga Rp 8 ribu per kiligram. Operasi pasar kami gelar di seluruh pasar dan di setiap kabupaten kota,” tegasnya.

Terkait realisasi pengadaan beras yang telah dilakukan Bulog Jatim sepanjang 2017, Hasyim mengaku memang sedikit terhambat. Hingga tutup tahin 2017, ia berharap bisa mencapai sekitar 580 ribu setara beras. Kondisi ini dipicu oleh tingginya harga beras sepanjang tahun 2017.

“Saat ini pengadaan di beberapa daerah masih ada sedikit. Tutup tahun kurang dua hari lagi.  Mudah-mudahan pengadaan sepanjang tahun ini bisa mencapai 580 ribu ton,” ujarnya.

Disisi lain, Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo saat melakukan pengawasan meminta Bulog Divre Jatim untuk menyediakan barang yang cukup, berkualitas dan harga murah.

Bambang juga berharap Bulog bisa menggunakan fasilitas Tol Laut untuk melakukan pengiriman beras ke luar pulau. Hal ini ditekankan agar nantinya masyarakat bisa merasakan manfaat dari program tersebut.  Untuk itu, ia meminta Pemerintah melakukan evaluasi ulang, siapa yang harusnya mendapatkan fasilitas tol laut tersebut, pedagang ataukah BUMN  yang bertugas menjadi stabilisator pasar.

Menanggapi hal tersebut, Hasyim mengatakan sebenarnya Bulog juga ingin menggunakan tol laut. Tetapi rute yang dilalui tol laut tidak sama dengan tujuan Bulog. Apalagi beras adalah komoditas yang sensitif yang tidak boleh terlalu lama waktu pengirimannya. “Kalau beras itu kan sensitif, waktu pengiriman harus tidak lebih dari 10 hari,” pungkasnya. (dit)