Dua Hari, Shakila Ngekos Bersama Penculik

0
MERASA BERSALAH: Sang ibu terus menciumi Shakila yang dibawa penculik selama dua hari. (ist)

SURABAYA-kadenews.com: Setelah dua hari menculik Shakila Rahmawati,5, asal Jalan Manyar 69 Gresik, Ahmad Wahyudi, 33, pria yang ngekos di Jalan Karangan IV, Surabaya diciduk Tim Anti Bandit Polsek Tegalsari, Kamis (19/1/2018).

Penangkapan Wahyudi melibatkan banyak pihak, termasuk peran serta masyarakat. Termasuk ketua RT tempat tersangka ngekos juga mengetahui Wahyudi, pelaku penculikan setelah kasus ini viral di media sosial (medsos).

SOPIR BERTATO: Tersangka Wahyudi (kanan) bersama Kapolretabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan dan Shakila yang diculik (kiri). (ist)

“Terima kasih atas bantuan masyarakat yang ikut peduli dan melaporkan kasus ini, sehingga kami berhasil meringkusnya,” ungkap Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, Kamis (18/1).

Wahyudi diamankan di kosnya Jalan Karangan IV, Kamis sekitar pukul 08.00. Saat digerebek, tersangka akan berangkat bekerja sebagai sopir tangki air.

Polisi saat menggeledah kosnya tak menemui anak dari padangan Purnomo,35, dan Siti Musharifah itu. Ternyata Shakila dititipkan ke tetangga oleh Wahyudi, setiap dia bekerja. “Kebutuhan korban mulai susu dan permen disiapkan oleh tersangka,” ujar Kapolres.

Selain mengaman tersangka dan menyelamatkan korban, polisi menyita mulai dari pakaian, topi tersangka saat melakukan penculikan, serta susu, permen dan snack untuk anak-anak.

Saat diperiksa, Wahyudi berkelit tak merencanakan penculikan Shakila. Sebenarnya, tersangka dan korban bertemu saat di bus perjalanan dari Gresik ke Surabaya. Selanjutnya, tersangka langsung akrab dengan korban dan ibunya.

“Wajahnya (Shakila, Red) mengingatkan dengan wajah anak saya,” ujar Wahyudi yang mungkin ini hanya modus.

Ketika ibunya mengurus asuransi di BRI Life Jalan Dr Sutomo, tersangka Wahyudi yang mengajak korban bermain dan menggendongnya.

Cerita melas-melas alias melow pun meluncur dari mulut Wahyudi. Dia mengaku memiliki anak, seumuran dengan Shakila. Kini putrinya diasuh oleh istrinya. Setelah bercerai tak mengetahui keberadaan anak dan mantan istrinya.“Istri pertama saya meninggal, istri kedua menceraikan saya,” aku tersangka Wahyudi.

Selama dalam perjalanan di bus itu, Wahyudi mengaku dirinya terdorong untuk mengasuh korban. Karena itu, selama korban hidup di kos tersangka tak pernah menyakiti korban atau memperjual belikan.

Ketika Shakila merengek minta pulang, Wahyudi pun mengajak korban jalan-jalan ke mall dan tempat hiburan. Termasuk membelikan pakaian, snack dan permen.”Ya supaya Shakila tidak merengek minta pulang,” ujarnya.

Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Praoso tak pervaya begitu saja dengan pengakuan tersangka. Pihaknya malah mencurigai tersangka sudah merencanakan penculikan tersebut, dengan mencari sasaran dalam perjalanan di bus. “Untuk mengungkap itu, kami masih mendalami,” ujarnya.

Setelah putrinya diketemuka, ibu korban Siti Musharifah terlihat bahagia. Tak henti-hentinya menciumi putrinya. “Saya merasa bersalah dengan anak saya, karena teledor menjaganya. saya masih syok,” ujarnya.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap orang-orang yang baru dikenal. Apalagi saat bertemu, dia mengarang cerita sedih soal anak.“Bisa jadi itu hanya modus pelaku untuk mendapatkan perhatian,” ujar Kombes Pol Rudi. (wan)