Bupati Banyuwangi Azwar Anas Kembali Kirim Puluhan Sarjana Muda ke Desa

0
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi salah satu sekolah yang menjadi lokasi penempatan sarjana muda di program Banyuwangi Mengajar, yaitu di SDN 4 Segobang, Kecamatan Licin.

BANYUWANGI – kadenews.com: Pemkab Banyuwangi terus memonitor pelaksanaan program “Banyuwangi Mengajar” untuk transformasi peningkatan kualitas SDM di desa-desa yang secara geografis sulit dijangkau. Tiap tahun, puluhan sarjana muda dikirim ke desa-desa dan wajib tinggal di sana selama dua tahun. Tahun ini, Pemkab Banyuwangi bakal merekrut lagi 50 sarjana muda untuk program itu.

Minggu (14/1), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi salah satu sekolah yang menjadi lokasi penempatan sarjana muda di program Banyuwangi Mengajar, yaitu di SDN 4 Segobang, Kecamatan Licin.

Menuju sekolah ini tidaklah mudah, karena jalan yang dilalui mendaki di antara hamparan sawah. Tempat ini juga biasa dijuluki sebagai “kahyangan”, karena letaknya di dataran tinggi seolah nyaris menyentuh awan.

“Ini adalah upaya transformasi SDM. Ingat, desa bukan hanya butuh dana, tapi juga butuh inspirasi yang bisa digerakkan oleh anak-anak muda ini. Mereka mengajar, berinteraksi, memberi kursus dan sebagainya. Kehadiran mereka memberi nilai tambah bagi pendidikan anak-anak di sini,” ujar Azwar Anas melalui siaran persnya, Senin (15/1/2018).

Program Banyuwangi Mengajar dimulai sejak 2014. Program ini mengajak para lulusan perguruan tinggi untuk mengabdikan ilmunya dengan mengajar anak usia sekolah di wilayah pelosok Banyuwangi. Para pengajar ini diberikan insentif bulanan secara khusus oleh Pemkab Banyuwangi.

Peserta Banyuwangi Mengajar yang ditugaskan di SDN 4 Segobang, Licin, adalah Fina Fitriani (23), lulusan Fakultas Keperawatan Universitas Jember dengan IPK 3,68. Dia sudah mengajar selama enam bulan di sekolah tersebut.

“Mengajar dan tinggal di sini membuat saya memaksimalkan kemampuan yang saya miliki,” ujar Fina.

Fina mengatakan, selain mengajar di kelas, dia memberikan penyuluhan kesehatan setiap Jumat atau Sabtu untuk seluruh siswa. Penyuluhan yang diberikan seputar cara hidup sehat untuk mencegah timbulnya penyakit, sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan di wilayah tersebut.

Adapun penyuluhan kesehatan bagi warga dilakukan setiap Rabu dan Kamis malam dengan kemasan pengajian rutin. “Misalnya saya beri pengenalan dan pencehahan berbagai penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, asam urat dan lain-lain,” ujarnya.

Mengikuti program ini membuat pengalaman Fina menjadi lebih berwarna. “Setiap berangkat mengajar, sepanjang jalan 500 meter, setiap orang yang saya jumpai pasti menyapa dan mengajak mampir di rumahnya. Membantu warga dan anak-anak di desa ini menjadi bekal pengalaman luar biasa bagi saya untuk mengarungi masa depan,” cetusnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono mengatakan, Banyuwangi Mengajar di setiap angkatan diikuti 50 pengajar muda.

“Tahun ini kami akan merekrut 50 orang lagi secara terbuka. Silakan siapa saja yang punya passion di bidang pendidikan untuk ikut seleksi,” ujarnya. (dit)