Kapolres Tinjau Jembatan yang Putus di Pancer

0
KORBAN BANJIR: Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman SIK meninjau jembatan putus, Sabtu (14/1/2018). (Foto:am/kadenews.com)

BANYUWANGI-kadenews.com: Nasib warga yang tinggal di daerah Babatan, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, pasca banjir bandang yang memutuskan jembatan di atas Sungai Salakan belum juga teratasi.

Pemkab Banyuwangi tak juga membangun jembatan darurat agar warga yang tinggal di sekitar lokasi bisa melintas.

Keprihatinan warga ini dicurahkan saat Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman SIK mengunjungi lokasi, kemarin sore.

Perwira menengah dengan tanda pangkat dua melati di pundak tersebut menyaksikan langsung dua bibir sungai yang longsor pasca jembatan yang berdiri diatasnya runtuh dan terbawa arus Sungai Salakan.

Didampingi Kapolsek Pesanggaran AKP Heri Purnomo beserta jajaran pengurus Bhayangkari Cabang Banyuwangi, Kapolres Donny, mendengarkan paparan Kepala Desa Sumberagung Vivin Agustin. Warga Babatan yang dikunjungi pejabat utama Kepolisian Resor Banyuwangi pun terlihat sumringah.

“Terkait jembatan yang putus akan kita upayakan pembangunannya dengan pihak-pihak terkait termasuk pemda. Bantuan untuk pembangunan jembatan sementara karena akses jalan terputus segera diadakan,” ujarnya.

Jembatan putus itu merupakan penghubung antara warga RT 07 RW 02 yang tinggal di Babatan dengan tetangganya yang bermukim di dekat Pantai Pancer. Akibat tidak adanya jembatan, sedikitnya 80 kepala keluarga (KK) terisolir. Bahkan, warga nyaris tidak bisa melakukan aktivitas.

Sebelum ada pembangunan jembatan darurat, personel Satuan Sabhara Polres Banyuwangi menyiapkan dua perahu karet dan satu kano untuk membantu warga yang hendak menyeberang ke Babatan.

Tidak itu saja, pihaknya juga telah menyiapkan pelampung. Petugas juga membagikan air mineral kepada warga yang berkumpul di Masjid Al – Muhajirin.

“Semoga saja dalam waktu dekat, pembangunan jembatan darurat ini bisa segera diupayakan. Sehingga warga tidak lagi terisolasi,” bebernya.

Kepala Desa Sumberagung Vivin Agustin mengatakan, akibat banjir empat jembatan di desanya terputus. Yang paling parah adalah warga yang tinggal di daerah Babatan. Terjangan banjir menyebabkan tiga rumah hancur dan hanyut terbawa luapan air. Namun tiga rumah warga itu sudah didirikan lagi oleh warga dibantu pihak Perhutani.

“Rencananya jembatan darurat akan dibangun dan diperbaiki oleh kepolisian. Untuk bangunan jembatan permanennya masih menunggu koordinasi dengan bupati,” katanya.

Vivin menambahkan, 80 warga yang berada di seberang sungai dan terisolir akibat putusnya  jembatan kebutuhan makanannya sementara diantar petugas.

Pengiriman makanan terpaksa melalui jalur sungai. “Tidak ada akses lain. Satu-satunya jalan, ya tetap jalan kaki dan menyeberangi sungai,” tandasnya. (am)