
SURABAYA, KADENEW.COM – Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI) kembali menyelenggarakan webinar sebagai bagian dari program rutin bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 22 Maret 2025, selama sekitar 3 jam ini dihadiri seratus lebih peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengangkat tema fenomena ketidaksantunan berbahasa di kalangan siswa, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan sosial akibat urbanisasi, industrialisasi, dan revolusi media sosial.
Ketua Umum AGBSI, Setio Wawan Adiatma, S.H., M.Pd., dalam sambutan pembukaannya menyampaikan terima kasih kepada narasumber dan peserta yang telah berpartisipasi. Ia menegaskan tujuan webinar ini, untuk memberikan ruang bagi guru Bahasa Indonesia menjawab tantangan dan solusi terkait fenomena ketidaksantunan berbahasa di kalangan siswa, yang semakin mengkhawatirkan di era digital.
Paparan pertama disampaikan oleh Nur Khoiri, M.Pd., guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Wajak, Kabupaten Malang. Ia memaparkan data hasil observasi awal yang dilakukan di lingkungan siswa, menunjukkan, penggunaan bahasa tidak santun, bahasa gaul, dan dominasi bahasa asing semakin marak.
Narasumber utama webinar, Prof. Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum., Guru Besar Universitas Negeri Semarang, menyampaikan materi tentang pentingnya kesantunan berbahasa di kalangan remaja.
Menurutnya, meskipun pandemi Covid-19 tidak berdampak signifikan pada bahasa, masalah seperti dominasi bahasa asing, penggunaan bahasa gaul, dan kurangnya kesantunan berbahasa tetap menjadi tantangan serius.
“Kesantunan berbahasa penting untuk menciptakan lingkungan positif, menghindari konflik, dan menumbuhkan karakter baik,” ujar Prof. Hari.
Ia juga menjelaskan, faktor yang memengaruhi kesantunan berbahasa meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan media sosial. (*)