Wow, Nasi Goreng Masakan Bu Risma Laku Rp 16 Juta

0
NASI GORENG TERMAHAL: Menteri Sosial Tri Rismaharini memasak nasi goreng untuk dilelang.

JAKARTA-KADENEWS.COM:  Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak semua elemen bangsa tetap optimis dan ‘berdamai’ dengan pandemi Covid-19 sekaligus selalu menyiapkan diri untuk penanggulangan bencana di seluruh nusantara.

“Kita harus ‘berdamai’ dengan pandemi dan optimis serta tetap beraktifitas dengan menerapkan protokol kesehatan karena tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir di seluruh dunia, tidak hanya di tanah air,” ujar Mensos saat penutupan rangkaian acara HUT ke-76 RI di lapangan Kompleks Kemensos, Salemba, Jakarta, Rabu (18/8/2021).

Sebelum masa pandemi, Kementerian Sosial di awal tahun biasanya menyiapkan program-program untuk penanganan mengatasi berbagai bencana, namun saat ini diubah untuk penanganan pandemi dan tetap merespon permasalahan sosial.

“Untuk merespon permasalahan sosial, terkadang personel kami ada yang harus menempuh perjalanan 3-5 hari dan itu merupakan sebuah pengabdian luar biasa sebagai bagian dari implementasi spirit kemerdekaan di tahun kedua pandemi, ” kata Mensos Risma.

Respon terhadap masalah sosial juga dilakukan oleh balai-balai milik Kementerian Sosial di tengah keterbatasan fasilitas untuk menjangkau masyarakat di berbagai penjuru negeri yang membutuhkan bantuan sebagai wujud negara hadir.

“Di HUT ke-76 RI, kami menyemangati peran balai-balai milik Kemensos yang telah merespon masalah sosial dan tetap semangat melayani masyarakat, seperti di Indonesia Timur yang menangani masalah kejiwaan dengan memetakan masalah lalu menyiapkan psikolog dan dokter jiwa,” katanya.

Di tengah pandemi semua jajaran dan elemen harus tetap siaga dan terus produktif yang diarahkan untuk upaya pencegahan misalnya dengan memberdayakan penerima manfaat yang ada dalam maupun di luar balai.

“Semua tetap siaga dengan pendekatan upaya pencegahan, bagi penerima manfaat di balai bisa dilatih membuat masker dari bahan kain lalu dibagikan kepada masyarakat di sekitar balai itu berada,” katanya.

Pembuatan masker oleh penerima manfaat, terdiri dari penyandang disabilitas, tuna rungu dan tuna wicara menjadikan mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

“Tidak hanya masker bila perlu ditingkatkan buat Alat Pelindung Diri (APD) sendiri dengan harga terjangkau serta lebih baik lagi jika bisa mendapatkan standar medis yang nanti digunakan dalam kegiatan vaksinasi,” tandas Mensos.

Kegiatan HUT ke-76 RI diisi berbagai lomba seperti bulutangkis, catur, karaoke, inovasi dan dialog dalam bahasa Inggris serta bagi penonton disediakan link untuk bisa menonton perlombaan langsung secara virtual.

Acara Puncak HUT ke-76 RI ditutup oleh Mensos Risma, yang dihadiri pejabat Eselon I dan II serta pegawai Kemensos dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan sebelum pertandingan digelar dilakukan tes antigen terlebih dahulu, menjaga jarak dan memakai masker.

Dalam acara penutupan tersebut, dilakukan penggalangan dana amal untuk kegiatan sosial melalui lelang nasi goreng hasil masakan Mensos Risma. Hasil lelang pertama sebesar Rp 5 juta dimenangkan oleh Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial; Lelang kedua Rp 6 juta dimenangkan oleh Ditjen Rehabilitasi Sosial; serta lelang ketiga Rp 5.150.000 dimenangkan oleh Ditjen Pemberdayaan Sosial.

Mensos Risma mengakhiri kegiatan hari ini dengan menghadiri pertemuan dengan pegawai di seluruh UPT di Lingkungan Kemensos melalui zoom meeting dengan berpesan agar bekerja sepenuh hati, sebab banyak masyarakat menunggu layanan dari balai-balai milik Kemensos.

“Pesan saya pada semua pegawai balai untuk terus proaktif dan memaksimalkan fasilitas-fasilitas balai untuk membantu dan menolong orang lain yang membutuhkan. Saya ucapkan selamat by berjuang menjalankan tugas mulia. Percayalah Tuhan pasti membalas atas kebaikan yang saudara lakukan,” katanya.(sam/ian)