Bupati Jember Sidak PPKM Ke Lokalisasi Besini, Wabup Marahi Mucikari

0
EKS LOKALISASI: Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto bersama Dandim dan Kapolres saat sidak di lokalisasi Besini, Puger.

JEMBER-KADENEWS.COM: Bekas lokalisasi Besini di pesisir pantai selatan, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember tak luput dari pantauan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Minggu (4/7/2021) malam, Forkopimda Jember melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan lokalisasi yang ditutup beberapa tahun lalu, tapi masih sering terjadi transaksi prostitusi terselubung.

Sidak dilakukan Bupati Jember Ir.  H. Hendy Siswanto didampingi Kapolres Jember AKBP. Arif Rachman Arifin, Dandim 0824 Jember Letkol. Inf. La Ode M. Nurdin dan Wabup KH. MB Firjaun Barlaman.

Yang menarik, Wabup Gus Firjaun saat melakukan pemantauan sempat memarahi Johan, mucikari yang juga menjadi ketua RT lokalisasi Besini. “Apapun yang namanya prostitusi (pelacuran, Red) itu tidak boleh terjadi. Harus ditutup!” tegas Gus Firjaun.

Solusi terkait para penghuni lokalisasi, lanjut Gus Firjaun, akan dikoordinasi dengan Dinas Sosial. Misalnya mereka bakal mendapatkan bekal ketrampilan  kursus menjahit atau salon dan sebagainya.

SEPI: Sidak ke eks lokalisasi Besini melibatkan anggota TNI dan Polri.l

Menurut Gus Firjaun, apapun bentuknya, terkait prostitusi ini sudah termasuk perbuatan yang melanggar. Karena itu, Camat Puger diminta untuk melakukan penertiban. Bahkan dampak dari prostitusi itu berpengaruh negatif terhadap masyarakat sekitar.

Gus Firjaun mengingatkan dengan adanya pandemi covid-19, itu sebagai sebuah peringatan bagi semuanya untuk menyadari melakukan tobat nasional. “Apalagi kalau masyarakat berbuat dzolim, yang terkena akibatnya masyarakat secara luas,” ujarnya.

Untuk itu, Gus Firjaun minta praktek prostitusi di Puger atau wilayah di Jember lainya harus ditutup.

Gus Firjaun dalam kesempatan itu juga mendapat laporan dari Johan selaku ketua RT Besini. Intinya warga penghuni lokalisasi akan menutup kegiatan prostitusi bila pemerintah memberikan sertifikat atas rumah yang dihuni para mucikari.

Menurut Johan, warga membangun rumah atas biaya sendiri, tapi diakui status tanah adalah tanah negara. “Sudah sejak 30 tahun kami membangun rumah di sini”, ujar Johan.

Gus Firjaun menjawab kalau mereka membangun rumah di atas tanah negara,  untuk kegiatan yang melanggar, maka hal itu sangat tidak dibenarkan. “Kalau untuk berbuat kebaikan, hal itu sangat bagus. Tapi kalau kegiatan yang tidak baik, apalagi ada aktivitas pelanggaran, berarti sangat tidak baik,”  jelas Gus Firjaun.

Dalam sidak yang diikuti oleh Satgas Covid-19 ini, rombongan Forkopimda tidak menemukan adanya aktivitas di lokalisasi yang tidak jauh dari pesisir pantai selatan.

“Kami malam ini melakukan sidak di pinggiran untuk memastikan PPKM Darurat berjalan sesuai yang diharapkan. Saat kami lihat di Besini ini, ternyata malah seperti tak ada kehidupan, dan sepi, hanya ada beberapa warga yang berjaga saja,” ujar Bupati Jember H. Hendy Siswanto Minggu (4/7/2021) malam.

Bupati menyatakan, meski sejatinya lokalisasi Besini sudah ditutup beberapa tahun yang lalu, namun fakta di lapangan, ‘wisata syahwat’ ini dalam sehari-hari masih ada aktivitas. Karena itu,  pihaknya masih akan melakukan pemantauan dan sewaktu-waktu kembali melakukan sidak.

“Meski sudah ditutup, selama ini kan masih ada saja aktivitas di sini, makanya saat kami cek malam ini kok sepi, saya juga heran. Tapi sewaktu-waktu kami akan kembali untuk memastikannya,” ujar Bupati.

Disinggung mengenai solusi yang akan diberikan Pemkab Jember terhadap warga lokalisasi yang masih menjadi penjaja cinta di Besini, Bupati mengatakan, masih akan mencarikan solusi yang terbaik yang tidak berdampak secara sosial.

“Ya memang harus dicarikan solusi jika benar-benar lokalisasi ini ditutup secara permanen, nanti akan bahas bersama untuk mencari solusi yang terbaik,” beber Bupati.(wk/ian)