Waspada Varian Baru Virus Covid Delta asal India Lebih Ganas, Wabup Jember Cepat Antisipasi

0
BAHAS VARIAN BARU: Rapat Koordinasi Pencegahan Covid-19 dipimpin Wakil Bupati, KH. MB Firjaun Barlaman diikuti jajaran Forkopimda pada Senin pagi (21/06/2021) di Pendopo Wahyawibawagraha.

JEMBER-KADENEWS.COM:  .Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum berakhir, namun telah muncul varian baru dengan nama Delta yang berasal dari India. Untuk mengantisipasi penyebaran yang semakin meluas khususnya di Jember, Forkopimda melaksanakan sosialisasi secara daring dan Luring yang diikuti seluruh jajaran OPD, camat, lurah dan kepala desa.

Statemen Bupati tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Pencegahan Covid-19 bersama Wakil Bupati, KH. MB Firjaun Barlaman serta jajaran Forkopimda pada Senin pagi (21/06/2021) di Pendopo Wahyawibawagraha.

Dalam acara tersebut selain dihadiri Bupati H. Hendy Siswanto, Wabup Gus Firjaun, Kapolres AKBP Arif Rahman Arifin, Dandim 0824 Letkol Inf dan undangan lainnya.

PROKES DIPERKETAT: Pendirian Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro

Pandemi Covid-19 tidak hanya terkait dengan urusan kesehatan, tapi juga berdampak pada sektor lain, salah satunya adalah sektor ekonomi.

Menyadari beban ekonomi masyarakat yang semakin berat, Bupati Jember Hendy Siswanto menekankan pesan dari Menteri Dalam Negeri agar sektor ekonomi dan penanganan Covid-19 dapat terus berjalan beriringan.

Rapat yang digelar secara luring ini diikuti secara daring oleh para pejabat di tingkat bawah di kantornya masing-masing, mulai dari Camat, Kapolsek, Kepala Desa hingga Babinsa.

Sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember, Hendy Siswanto menghimbau kepada seluruh pejabat di tingkat bawah agar senantiasa meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Himbauan tersebut perlu untuk disampaikan, karena peran pejabat di tingkat bawah sangat penting dalam pencegahan Covid-19.

“PPKM kita harus ada konsistensi. Jangan sampai lengah. Pemerintah paling bawah terutama Ketua RT/RW lah yang paling tahu masyarakatnya. Jika ada pendatang wajib swab dulu. Ini perlu kedisiplinan kita semua,” papar Bupati.

Persoalan lain terkait pencegahan Covid-19 adalah masih banyaknya warga yang enggan untuk disuntik vaksin..

“Untuk vaksinasi, tahap pertama sudah mencapai 52 persen, sedang tahap kedua baru 28 persen. Penyebabnya karena banyak warga yang masih enggan untuk disuntik vaksin dengan alasan takut suntik maupun disinformasi mengenai vaksin itu sendiri,” kata Hendy.

Bupati Jember berharap, seluruh masyarakat Kabupaten Jember kompak dan patuh dalam menjalankan protokol kesehatan serta bersedia untuk divaksin agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

Tadak ss terkecuali dengan desa Yosorati Kecamatan Sumberbaru Jember Jatim, tiga pilar selalu aktif melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan 5 M untuk tetap menjaga protokol kesehatan kepada warga. Bahkan untuk menjaga agar tetap zona hijau semua perangkat juga terlibat semua hingga RT, RW dan semua warga untuk tetap menjaga kesehatan.

Kepala desa Yosorati Kecamatan Sumberbaru Abdul Hamid mengatakan, untuk Kecamatan Sumberbaru pada umumnya dan desa Yosorati khususnya, Alhamdulillah masuk zona hijau. Namun kami bersama jajaran tiga pilar Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu bersama sama melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada warga.

“Artinya, meskipun zona hijau namun kita tak boleh meremehkan dan selalu menjaga dan mencegah terjadinya penyebaran Covid.” ujarnya Selasa (21/6/2021) pdi kantornya.

Menurutnya, dengan adanya PPKM kami bersama perangkat melaksanakan piket di kantor bergantian, patroli, penyuluhan agar tetap menjaga 5 M. Bahkan kami bersama tiga pilar membagi masker di pasar kepada pedagang dan pengunjung dan lain sebagainya. Agar tetap menjaga Yosorati tetap zona hijau.

“Bagi tamu yang baru datang dari luar daerah maupun luar negeri, kami menghimbau kepada RT dan RW agar dilakukan pemeriksaan dan dengan menunjukkan surat sehat dirinya. Biasanya yang tahu itu ada orang datang adalah RT dan RW.” imbuhnya.

Masih dikatakan Hamid, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jember, bahwa ada penjemputan warga kami di Surabaya. Dan selanjutnya dilakukan isolasi di hotel Bandung permai dan Kebonagung setelah sehat baru boleh pulang.

“Untuk warga