Doa untuk 53 ABK KRI Nanggala 402 di Lanal Malang

0
HENING: Peserta doa menyalakan lilin di Lanal Malang. (usamah/kadenews.com)

MALANG-KADENEWS.COM: Sebanyak 25 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Malang melakukan doa bersama untuk 53 awak buah kapal (ABK) KRI Nanggala 402 yang gugur di perairan utara Pulau Bali.

Doa di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Malang, Rabu (28/4/2021) siang itu dipimpin oleh Komandan Lanal Kolonel Laut ( P/W ) Ni Ketut Prabawati.

Doa bersama ini diikuti oleh 25 LSM dan ormas di antaranya LSM DPD LiRA Kota Malang, Malang Mbois, Garindo, Lesbumi, Sat Korcab Banser, DPD PITI, PPMR, Bara Baja, Basada, FMKI, HIPMI, Simamora, Pemuda Pancasila, Batak Bersatu dan lainnya. “Selamat jalan prajurit, selamat jalan patriot bangsa do’aku menyertaimu,* ujar Koordinator acara Nanang yang juga anggota Pemuda Pancasila itu.

Acara dilanjutkan dengan menyalakan lilin dan menyerahkan karangan bunga oleh perwakilan Organisasi Malang Bersatu. Kegiatan ini ditutup oleh Gus Mujib dengan salat ghaib.

Komandan Lanal Malang Kolonel Laut ( P/W ) Ni Ketut Prabawati menyampaikan terima kasih dan hormat kepada masyarakat Malang. Lantaran ikut berbelasungkawa dan mendoakan 53 anggota TNI AL yang gugur di dalam kapal selam, Rabu (21/4/2021) lalu.

“Duka ini adalah duka bersama yang di rasakan oleh keluarga korban juga masyarakat semua. Prajurit adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI,” ujarnya.

Seperti diketahui kapal selam KRI Nanggala 402 akan latihan melakukan penembakan torpedo di 60 mil atau 95 km utara perairan Pulai Bali. Kapal buatan Jerman tahun 1979 itu hilang kontak saat mau menembakan topedo. “Komunikasi terakhir pukul 4.30 saat mau menembakan torpedo,” ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Empat hari kemudian, Minggu (25/4/2021) Panglima TNI mengumumkan ditemukan serpihan kapal selam di sekitar area tenggelam. Ada tabung pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, pelumas periskop, alas untuk ABK salat, spons penahan panas pada pressroom, dan bahan bakar solar.

Tepat pada Sabtu (24/4/2021) dini hari, cadangan oksigen diperkirakan habis kalau dihitung dari ketersediannya yang hanya cukup untuk 72 jam. Sebenarnya, cadangan oksigen kapal selam Nanggala-402 itu bisa untuk lima hari kalau kondisinya tidak black out (listrik mati).

Akhirnya badan KRI Nanggala-402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter di perairan utara Pulau Bali. Lantaran melewati batas kedalaman maksimum antara 700-850 meter.

Pecahan kapal ditemukan pada 9.04 WITA dengan kontak visual yang dilakukan oleh Kapal MV Swift Rescue.

“Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala, jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian,” kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers secara virtual pada Minggu (25/4/2021). (sam/ian)