Pengusaha Travel di Jatim Optimistis Umrah Dibuka Lagi

0
OPTIMISTIS: M Arfi Hatim, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI (kanan) bersama Ketua FK Patuh Jatim A.Bajuri.

SURABAYA-KADENEWS.COM: Meskipun Arab Saudi menutup kembali akses masuk lrwat darat, laut dan udara, namun para pengusaha travel umrah-haji di Jawa Timur tetap optimistis umrah akan dibuka lagi.

Hal ini terungkap dalam webinar bertema “Peluang dan Tantangan Umrah Starting Surabaya” pada Rabu (3/2/2021) lewat aplikasi zoom.

M Arfi Hatim, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI, M Arfi Hatim, menyemangati para penyelenggara umrah dan haji di Jawa Timur agar tetap optimistis dalam menjalankan bisnisnya.

“Meskipun umrah ditutup lagi, jangan pesimis. Kita harus tetap optimis,” ujarnya pada webinar yang diselenggarakan FK Patuh (Forum Komunikasi Pengusaha Travel Umrah dan Haji) Jawa Timur.

Menurut Arfi, sejak umrah dibuka pada 1 November 2020 sampai 1 Februari 2021, jemaah umrah dari Jawa Timur yang berangkat dari bandara Juanda di Sidoarjo sebanyak 817 orang. Jumlah ini sangat kecil dibanding jumlah jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi sejak 27 Februari 2020.

CARI SOLUSI: Webinar bertema “Peluang dan Tantangan Umrah Starting Surabaya” pada Rabu (3/2/2021).

Meskipun minat masyarakat untuk umrah ini masih kecil, kata Arfi, kita tidak perlu pesimis. “Tetap sabar, tunggu sampai normal kembali. Hati-hati, harus tetap utuh dalam menjelaskan program umrah kepada jemaah agar mereka tidak merasa dibohongi saat berangkat umrah di masa pandemi,” tegas Arfi.

Webinar yang diikuti oleh ratusan pengusaha travel umrah dan haji khusus itu juga mengundang nara sumber dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) kelas 1 Surabaya.

“Protokol Kesehatan untuk jemaah umrah adalah siap dikarantina 3 hari sebelum keberangkatan dan 5 hari saat kedatangan,” ujar dr Rofiud Darojat, Kepala Bidang PKSE KKP Kelas 1 Surabaya.

Selama karantina itu, kata Rofiud, jemaah harus melakukan tes swab/ PCR 1 kali sebelum keberangkatan dan 2 kali saat kedatangan. “Tidak ada karantina gratis. Jemaah umrah itu bukan termasuk warga yang tidak mampu, sehingga karantinanya di hotel harus dibayar sendiri,” tegasnya.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Jatim, M Nurul Huda, yang menjadi nara sumber sebelumnya mengingatkan agar para penyelenggara umrah mendahulukan para jemaah yang tertunda bila umrah sudah normal kembali.

“Kami ingatkan, mereka yang sudah membayar biaya umrah adalah prioritas utama untuk diberangkatkan,” tegas Nurul Huda.

Di akhir webinar, Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah Noer Alya menawarkan bantuan kepada biro travel umrah dan haji. “Bila ada masalah tentang klaim asuransi, sampaikan kepada kami. Kami siap membantu untuk mencarikan solusinya,” tegasnya.

Ketua FK Patuh Jatim, A. Bajuri Salim mengatakan bahwa webinar ini bertujuan untuk menyemangati para penyelenggara perjalanan umrah dan haji khusus agar tetap bersabar menghadapi sepinya peminat umrah.

“Ayo tingkatkan sinergi dan silaturahmi, Allah akan mudahkan rejeki. Karena sandal dan sepatu bisa tertukar, tapi rejeki takkan bisa nyasar,” tandas Bajuri. (ian)