Perawat RSUD Pasirian Teledor, Salah Berikan Obat ke Pasien

0
SALAH OBAT: Putri pasien, Lailatul menjelaskan kejadian yang dialami ayahnya, Asmuni.

LUMAJANG – KADENEWS. COM: Diduga akibat keteledoran oknum perawat di  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang yang salah memberikan obat, merugikan pasiean Asmuni (65) warga Desa Pasirian. Setelah dirawat, pasien bukannya sembuh, melainkan batuknya semakin parah.

Tidak terima dengan kelelaian pihak rumah sakit, keluarga pasien mendatangi RSUD Pasirian. Mereka menuntut pertanggungjawaban rumah sakit atas kejadian tersebut.

“Awalnya Jumat lalu,  ayah saya mememeriksakan diri ke klinik Candipuro karena pusing dan batuk. Kemudian  dilakukan rapit tes hasilnya non reaktif,” ujar Lailatul Saidah, Rabu (25/11/2020).

Kemudian pihak klinik menyarankan, pasien Asmuni dirujuk  ke RSUD Pasirian. Sesampai di rumah sakit, aneh Asmuni dan istrinya diisolasi.

“Apa gunanya rapit tes yang hasilnya non reaktif, kok kedua orangtua saya diisolasi,” ujar Lailatul, putri Asmuni.

Kejadian ini terungkap berawal istri Asmuni memgurim pesan lewat WA ke Lalilatul bila Asmuni mengonsumsi obat atas nama orang lain.

“Awalnya ibu saya tidak membaca obat, kemudian meminumkan obat kepada bapak. Sekali diminumkan, bapak sesak. Kemudian yang kedua diminumkan, badan bapak lemas,” jelasnya.

Namun ketika saat akan meminumkan obat yang ketiga,  menurut Lailatul, ibunya melihat obat yang diminum Asmuni, tertera atas nama pasien lain yang menderita Covid-19,  Triyadi.

“Waktu mau memberikan minum obat yang ketiga, ibu saya baru sadar itu salah obat, bukan untuk bapak saya,” tegas Lailatul.

Ia menambahkan, kedua orangtuanya pada Sabtu (21/11/2020)  dilakukan swab,  masih menunggu hasilnya. “Dari keterangan pihak rumah sakit masih menunggu hasil swab,” imbuhnya.

Merespons kasus salah obat ini, Direktur Rumah Sakit Umun Pasirian dr Wawan Arfianto  meminta maaf atas kelalaian, kepada pasien Asmuni dengan kesalahan obat, seharusnya obat tersebut untuk Pasien Triyadi.”Ini memang ini kesalahan dari rumah sakit, untuk kami meminta maaf,” ucap Wawan.

Ia menjelaskan, pada  22 November 2020 di rumah sakit pasirian ada keliruhan pemberian obat kepada Asmuni. Seharusnya,  obat tersebut untuk Triyadi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit yang sama.

“Obat tersebut tidak mengandung obat yang membahayakan, tidak berbeda. Namun beda merk,” jelas Wawan.

Ia menambahkan kondisi pasien saat ini berangsur-angsur membaik. Jika sebelumnya pasien tersebut membutuhkan oksigen 15 liter per menit, sekarang butuh 10 liter per menit.

Terkait kesalahan ini, pihak manajemen memberikan punishment terhadap oknum perawat yang melakukan kesalahan pemberian obat.

“Ya mudah-mudahan segera membaik. Perawatnya  sudah kami panggil dan kami beri surat peringatan. Kini yang bersangkutan tidak boleh menangani pasien selama satu bulan,” tegasnya. (fat/ian)