Bupati Pamekasan Mengajak Pengurus Masjid Berinovasi Mendidik Umat Islam

0
IMAM BESAR : Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengukuhkan KH Moh Baidawi Ashar sebagai Imam Besar masjid Agung Asy Syuhada Pamekasan.

PAMEKASAN – KADENEWS.COM : Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam merasa bangga dikukuhkan KH Ach Baidawi Ashar, sebagai Imam Besar yang baru pertama di Pamekasan dan ini pertama di Indonesia. Ia berharap pengurus masjid bisa berinovasi membuat program bisa mendidik umat Islam.

“Mudah-mudahan Imam Besar dan pengurus Masjid Asy syuhada membuat manajemen dan cara menjadi percontohan di Kabupaten ini. Syukur-syukur sebagai percontohan dan tempat belajar bagi daerah lain. Ini adalah model pariwisata baru di Pamekasan,” katanya.

Metode baru dikembangkan untuk perkembangan Islam. Misalnya, berdakwah yang mendidik, merangkul dan harus memukul.

“Kita doa juga, para pengelola masjid Asy Syuhada mendapatkan kesehatan dari Allah, SWT dan terus melakukan langkah inovasi untuk mendidik umat di kabupaten ini semakin baik akhlaknya,” ujar Baddrut Tamam.

Hal ini disampaikan di sela acara pengukuhan Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Daerah Pamekasan oleh Ketua DPW Jatim, KH Moh Roziqi, di Phandapa Ronggosokowati, Rabu (16/9). Bupati mendukung masjid menjadi centernya kegiatan pendidikan dan pelatihan. “Mudah-mudahan ini menjadi ikhtiar kita dalam meningkatkan akhlak umat di Pamekasan,” ujarnya.

FOTO BERSAMA: Bupati Baddrut Tamam dan Forkopimda di sela pengukuhan Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Daerah Pamekasan di Phandapa Ronggosokowati, Rabu (16/9).

“Besar harapan saya masjid di Pamekasan ini, hidup bukan bekegiatan saja, yang berkegiatan sudah banyak. Saya tahun 2014, diundang Polda Jatim untuk mendiskusikan fenomena di Madura. Data jumlah masiid di Jawa Timur terbanyak dari provinsi-provinsi di Indonesia, termasuk.mushola dan pesantrennya,” jelasnya.

Di kabupaten Pamekasan, ada 330 pesantren, musholla 4.000 dan masjid hampir 2.000 sekian. Namun, membuat Bupati Baddrut kaget luar biasa, penggunaan dan pengedar narkoba di Jatim itu nomor dua setelah DKI. “Dan nomor dua itu karena faktor Madura,” katanya.

Mustinya kegiatan amaliyah di masjid-masjid, membuat amaliyah Diniyah dan akhlak semakin baik dari perbuatan tercela. “Narkoba merusak generasi dan menjauhkan kita dekatan denga Allah, SWT, seharusnya dengan pengajian semakin baik,” harapnya.

Menurut Bupat Baddrut Tamam di sini dibutuhkan komitmen dari semua mulai pemerintah, TNI-Polri, ASN dan masyarakat, di dalam para alim ulama, dewan masjid, ormas untuk bergandengan tangan mengedukasi dan membimbing masyarakat. Tujuannya untuk menjalankan amaliyah yang bagus agar melahirkan generasi tangguh untuk kabupaten ini.

Kerja sama pengabdian ini,  menurut bupati penting. Kenapa? Untuk menjadikan kabupaten maju itu tidak banyak, cukup tiga aja. Pertama, pemimpin lurus dan berkomitmen. Setelah itu aparatur berkometmen. “Pemimpin dan Forkopimda bergandengan tangan. Baru setelah itu. Baru aparatur sipil benar dan mau bekerja sungguh, baru partisipasi stake holder,” tuturnya.

Dikatakan, baru tiga syarat ini terpenuhi. tercipta Kabupaten maju. Namun sukses ini bisa diraih tentu harus bersama-sama. Tidak hanya cukup Bupati sendiri. “Ayo bergandengan merubah Kabupaten ini maju, berdaya saing dengan kabupaten lain di wilayah Indonesia,” ajaknya. (pras/adv)