OPINI PENDIDIKAN

Kegiatan Belajar Mengajar Daring, Mengapa Tidak?

0

                   Oleh : Trisno Widodo                                 Kepala SMPN 1 Pakisaji             Kabupaten Malang

Online (daring) atau offline hanyalah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tentu, agar pembelajaran berjalan baik, alat perlu diolah agar meminimalkan gangguan dan memaksimalkan ketercapaian pembelajaran. Online atau offline harus diatur dan dikelola dengan baik dan benar oleh satuan pendidikan.

Memang selama ini, pembelajaran sering dilaksanakan melalui offline. Itu tampaknya juga dilakukan lembaga lain di luar sekolah. Sehingga, sangat wajar jika ada guru yang teramat asyik dengan cara offline. Begitu keasyikan itu dipindahkan ke proses online, tentu terdapat gangguan terhadap guru. Gangguan itu terkait pikiran, batin, dan tindakan yang sudah terlanjur beku dengan cara lama. Itu wajar. Itu gejala biasa dalam sebuah kebaruan.

Kita tidaklah mungkin bisa menghindar dan menolak kemajuan inovasi, seperti kecanggihan dunia online. Untuk itu, kita perlu mengerahkan semua daya dan upaya untuk akrab dengan online. Mereka harus membiasakan dan memahirkan diri melalui online.

Guru perlu mempunyai portal pribadi, entah itu berupa web, blog, IG, FB, WA, google classroom, mentimeter, flipbooks, atau lainnya. Dengan begitu, peserta didik dapat merunut ulang, mempelajari lebih jauh, dan mengulas detail materi yang telah diterimanya.

Guru melalui online atau offline tidak menjadi masalah bagi guru, yang terpenting adalah ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Menu dapat dirembug. Strateginya dapat diatur bersama. Porsi ketercapaian jangan sampai berkurang. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus tetap jalan.

Online akhirnya akan menjadi alat alternatif untuk mencapai tujuan disaat offline tidak dapat dilaksanakan. Memang KBM secara ofline masih menjadi pilihan yang terbaik untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Selamat mengajar. (sam/ian)