MALANG-KADENEWS.COM: Sudah sebulan, plengsengan atau tembok penahan tanah (TPT) Sungai Molek di Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ambrol. Namun hingga kini belum diperbaiki. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu pengairan terhadap 1.500 hektar sawah.
“Kami minta segera diperbaiki, karena ada 1.500 hektare sawah yang ditanami padi di dua Kecamatan yang kebutuhan airnya dari Sungai Molek ini,” tegas Ketua DPRD Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto saat meninjau plengsengan Sungai Molek di Talangagung bersama rombongan, Senin (8/6/2020).
Sungai Molek ini membentang dari Talangagung ke Sumberpucung dan berakhir di bendungan Karangkates. Plengsengan yang ambrol selebar 10 meter dengan kedalaman 5 meter lebih itu, 9 Mei lalu. Kini plengsengan yang ambol hanya ditutup terpal plastik.
Untuk menahan derasnya air, dipasang bronjong karung berisi batu dan tanah di samping tanah yang longsor. “Ambrol TPT itu murni karena alam,” ujar Didik.
Menurut Didik perbaikan plengsengan itu wewenang Balai Besar Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Jawa Timur.“Kami harap Balai Besar DAS Brantas Provinsi segera memperbaiki. Supaya sawah padi bisa produktif,” harapnya.
Untuk menindaklanjuti perbaikan tersebut, Didik meminta Dinas Pengairan dan Pertanian Kabupaten Malang berkoordinasi dengan Balai Besar DAS Brantas Jawa Timur. (sam/ian)