Kapolda Jateng: Pembebasan Napi Tak Pengaruhi Kriminalitas

0
ALUMNI UINSA: Kapolda Jateng Irjen Pol M Lutfi saat Webinar dengan Ika-UINSA.

SURABAYA-KADENEWS: Isu yang beredar di masyarakat tentang angka kriminalitas naik akibat banyak narapidana (napi) dibebaskan adalah tidak benar. Narasi tersebut sengaja diembuskan pihak tertentu yang ingin mengganggu kamtibmas.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol M Lutfi menegaskan, bahwa pembebasan napi itu adalah program dari Menkumham bukan Kepolisian. “Kami sekadar membantu mengamankan,” ujarnya dalam Webinar Ika-UINSA (Ikatan Alumni UIN Sunan Ampel) Surabaya pada Jumat (5/6/2020).

Di wilayah kami, kata Kapolda, tidak ada bukti bahwa para napi yang dibebaskan tersebut melakukan kejahatan yg sama. “Oleh karena itu, masyarakat tidak per kuatir,” ujar Kapolda yang fasih berbahasa Arab karena lulusan Fakultas Dakwah, IAIN (sekarang UIN) Surabaya.

ONLINE: Webinar Ika-UINSA (Ikatan Alumni UIN Sunan Ampel) Surabaya pada Jumat (5/6/2020).

“Mereka yang dibebaskan itu adalah napi asimilasi. Status mereka tetap sebagai tahanan. Mereka dibebaskan dengan syarat tertentu. Namun apabila melanggar persyaratan yg berlaku, maka akan ditahan lagi, seperti yg terjadi baru-baru ini,” tandas Kapolda.

Kapolda Jateng sengaja diundang Ika-UINSA dalam rangka “Halal Bihalal” para alumni UIN/ IAIN. Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah juga diundang sebagai alumni dan menceritakan tentang isu tenaga kerja asing yang lagu ramai dibicarakan masyarakat.

Dalam webinar ketiga Ika-UINSA tersebut, juga menghadirkan Prof Dr M Nur Yasin, guru besar UIN Maliki Malang yang juga alumni UINSA. “Masyarakat memang masih menganggap ada korelasi gangguan kamtibmas dengan pembebasan napi,” katanya.

Buktinya, kata Yasin, waktu saya ke kampung halaman kemarin banyak gang-gang ditutup dengan alasan banyak kriminalitas. “Mungkin beda wilayah, beda pula kondisi kamtibmasnya,” tandas Yasin.

Webinar Ika-UINSA tersebut nampak gayeng karena kebanyakan yang hadir adalah para sahabat dan teman kuliah. Bahkan sang moderator, Choliq Baya, meledhek Kapolda untuk segera mencari pendamping. “Pak Kapolda ini berstatus jomblo, siapa tahu di sini ada yang cocok untuk mendampinginya,” ujar Choliq yang disambut senyum peserta webinar. (bjr/ian)