OPINI MAHASISWA

Permainan Tradisional “Ular Tangga” Sebagai Bentuk Efektivitas Media Pembelajaran

0

Oleh: Zulfiyah Daiyana Putri Fahriyah *)

Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya. Untuk mencapai pembinaan ini asas pendidikan harus berorientasi pada pengembangan seluruh aspek potensi anak didik, diantaranya aspek kognitif, afektif, dan berimplikasi pada aspek psikomotorik. Bagi siswa, belajar merupakan sebuah proses interaksi antara berbagai potensi diri siswa (fisik, nonfisik, emosi, dan intelektual), interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lainnya, serta lingkungan dengan konsep dan fakta, interaksi dari berbagai stimulus dengan berbagai respons terarah untuk melahirkan perubahan.

Masa usia sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam hingga kira-kira usia sebelas atau dua belas tahun. Sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar yang suka bermain, memiliki rasa ingin tahu yang besar, mudah terpengaruh oleh lingkungan, dan gemar membentuk kelompok sebaya. Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah dasar diusahakan untuk tercipatanya suasana yang kondusif dan menyenangkan. Untuk itu, guru perlu memerhatikan beberapa prinsip pembelajaran yang diperlukan agar tercipta suasana yang kondusif dan menyenangkan tersebut.

Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP. Terkait dengan tujuan memberikan bekal kemampuan dasar baca tulis, maka peran pendidikan mampu memberikan bekal pada kemampuan dasar baca tulis mulai pada tahap keterwacanaan (dikelas-kelas awal), sampai pada tercapainya kemahirwacanaan (di kelas-kelas tinggi).

Pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang tidak hanya terfokus pada hasil yang dicapai oleh siswa, melainkan bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, ketekunan, kesempatan, kecerdasan, dan mutu yang dapat memberikan perubahan perilaku yang akan di aplikasikan dalam kehidupan.

Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam berinteraksi kegiatan pembelajaran dikelas. Guru juga berusaha untuk membantu siswa secara terus-menerus dalam menggali dan mengembangkan potensinya. Salah satunya guru membantu siswa dengan memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Untuk memudahkan langkah guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajar, dengan mengurutkan kegiatan pembelajaran, mengurutkan bagaimana ia memulai, menyajikan, dan menutup kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini memiliki tujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa dan memusatkan perhatian siswa agar siswa bisa mempersiapkan dirinya untuk menerima pelajaran.

Adapun langkah yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran ini dengan memberikan gambaran singkat tentang isi pelajaran dan penjelasan tentang tujuan pembelajaran kepada siswa. Tidak hanya itu, dalam hal kegiatan pembelajaran ini guru juga menyajikan media pembelajaran yang akan menyangkutpautkan dengan permainan tradisional ular tangga.

Permainan tradisional “Ular Tangga” merupakan permainan yang disukai oleh siswa sekolah dasar. Media permainan tradisional ular tangga ini merupakan media yang menarik bagi siswa karena penyajiannya tidak seperti media biasanya yang mungkin hanya untuk dilihat dan didengar tetapi disajikan dalam bentuk permainan tradisional. Permainan tradisional ini sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih suka bermain.

Permainan tradisional ular tangga dapat membantu siswa untuk melatih kemampuan berhitung. Ketika siswa bermain akan terjadi perangsangan tanpa adanya tekanan-tekanan yang dapat berakibat negatif. Rangsangan tersebut akan membuat siswa mengembangkan kecerdasannya, sehingga siswa dengan mudah dapat memahami konsep dan pengetahuan secara alamiah. Permainan tradisional ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih.

Seorang siswa akan meletakkan pion sesuai dengan banyak angka yang diperolehnya. Jika pion mereka berada di tangga maka pion tersebut akan menaiki tangga namun sebalikknya jika berada di ekor ular maka harus turun kebawah, jadi mereka menggunakan proses matematika dalam permainan tradisional ini yaitu penjumlahan dan pengurangan. Didalam permainan ular tangga berisi soal-soal pada setiap kotaknya. Siswa diminta untuk bisa menjawab soal soal tersebut untuk bisa melangkah ke tahap selanjutnya. Kalau siswa tidak bisa menjawab maka siswa tidak berhak untuk mengocok dadu atau melangkah sampai satu putaran permainan tersebut.
Permainan tradisional ular tangga dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran matematika karena dalam permainan ini siswa mengenal konsep penjumlahan dan pengurangan. Konsep penjumlahan dan pengurangan dikenalkan siswa sejak berada di kelas 1 sekolah dasar. Siswa belajar penjumlahan dan pengurangan angka 1 hingga 100. Dalam mengajarkan materi ini guru harus mengubahnya menjadi konteks nyata yang mudah bagi siswa untuk dimengerti. Materi ini masih dalam bentuk yang abstrak, sehingga sebagian besar siswa tidak dapat menjawab pertanyaan ini secara langsung.

Melalui permainan tradisional ular tangga diharapkan siswa dapat membantu memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan. Permainan tradisional ular tangga ini juga menjadi model nyata dalam pemecahan operasi bilangan berupa penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. Siswa dalam mempelajari materi ini akan lebih menarik karena mereka dapat melakukan aktivitas matematika, selain itu semua siswa akan aktif dalam aktivitas belajar.
Permainan tradisional ular tangga dapat digunakan untuk media pembelajaran dalam mengkontruksi pengalaman belajar siswa. Permainan ini juga dapat mengembangkan karakter nilai-nilai kejujuran, karena dapat melatih siswa untuk melakukan tindakan yang sportif tanpa memanipulasi dan menipu dalam bermain. Selain itu dapat melatih siswa dalam menghadapi sebuah kegagalan dan kemenangan. (*)

*) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)