Korban Lain Terdeteksi, Setelah Meninggal

Tenaga Kesehatan Haji Lumajang Positif Covid-19

0
UPDATE COVID-19: Bupati Lumajang Thoriqul Haq didampingi Wabup Indah.

LUMAJANG – KADENEWS.COM: Pasien positif Corona Virus 2019 (Covid-19) di Kabupaten Lumajang bertambah dua orang menjadi 8 orang dan dua orang di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) 241 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 16 orang. Hal ini diungkap Bupati Lumajang Thoriqul Haq, di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Sabtu (11/4/2020) .

Korban yang positif Covid-19 berinisial R (49) warga Kecamatan Sukodono. Lelaki itu sudah meninggal, Kamis (9/4/2020) pukul 21.00 WIB. Selama ini korban dirawat di RSUD dr Haryoto Lumajang dan masuk pasien dalam pengawasan (PDP) hingga meninggal. “Hari ini, hasil swab keluar R dinyatakan positif Covid-19,” jelas Thoriq.

Jadi R ini diketahui positif Covid-19, setelah jenazahnya dimakamkan. Lelaki berinisial R bekerja di sektor swasta, kata Thoriq mengaku tidak pernah pergi ke mana pun. “Sehari-harinya bekerja,” ujar bupati mengutip keterangan korban saat ditanya petugas Dinas Kesehatan Lumajang.

Sebelumnya pasien PDP berinisial SP (62) warga asal Kecamatan Tempeh meninggal setelah pulang umrah 10 Maret 2020 dan masuk ke rumah sakit tanggal 21 Maret. Meski hasil rapid  test positif namun hasil swab negatif.

Pasien positif Covid-19 yang ke dua, berinisial TLE (46) aparatur sipil negara (ASN) alias pegawai negeri sipil (PNS) di Lumajang asal Kecamatan Sukodono.

“Riwayat ia pernah mengikuti pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang dilaksanakan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada 9-18 Maret 2020,” jelas alumnus Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu.

Setelah pulang dari pelatihan TKHI pada 18 Maret 2020, pasien tersebut langsung mengisolasi mandiri.“Sampai saat ini kondisi sehat,” ujar bupati yang didampingi Wakil Bupati Indah.

“Orang yang dinyatakan positif ada banyak kemungkinan beriteraksi dengan siapa, melakukan kegiatan apa dan kemungkinan terinfeksi dari kegiatan apa,” imbuhnya didampingi dr Wahyu, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Lumajang.

Bupati menjelaskan kesiapan rumah sakit rujukan pasien Covid-19. “Kami sudah menyiapkan RSUD dr Haryoto dan RS PG Djatiroto sebagai rumah sakit rujukan. Bisa juga melibatkan puskesmas bila dipandang perlu untuk isolasi,” jelasnya.

Bupati mengingatkan penyebaran potensi positif Covid-19 sangat cepat, hal ini terjadi juga di kabupaten dan kota lainnya. Terkait hal itu, pihaknya akan mengawasi orang per orang yang masuk ke Lumajang.

“Harus terverifikasi dengan jelas, dari kota atau kabupaten mana dan keperluannya apa. Termasuk mengawasi jamaah tabligh yang baru pulang dari Banglades (Lahore, red),” ujarnya.

Upaya lainnya, bupati asal Desa Sukosari, Kecamatan Kunir ini menyiapkan mekanisme karantina secara teknis bagi warga yang masuk ke Kabupaten Lumajang. “Ini supaya segera dituntaskan, dan dalam waktu dekat segera kita mulai,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan warga harus menggunakan masker. Pemkab Lumajamg terus melakukan pengadaan masker gratis. “Namun warga jangan menunggu pembagian masker gratis. Yang paling penting mari bersama meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker. Ada laporan yang masuk, masyarakat sudah mendapat masker gratis tapi tidak dipakai,” ujarnya. (rel/ian)