Digondol Maling, Sapi Limosin Ditemukan di Kebun Tebu

0
DIAMANKAN: Polisi dari Polsek Pasirian dan Satgas Keamanan Desa Condro mengamankan sapi Limosin di kebun tebu.

LUMAJANG-KADENEWS.COM: Polsek Pasirian bersama Satgas Keamanan Desa (SKD) Condro berhasil menemukan satu ekor. sapi milik warga yang hilang.

Kejadian sapi yang hilang terjadi pada Jumat (3/1) sekitar pukul 00.30 WIB. Sapi tersebut milik Edi Supriyanto (29) warga Dusun Gentengan, Desa Condro, Kecamatan Pasirian.

Polsek yang mendapatkan laporan dari SKD langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian sapi milik warga yang hilang.

Tiba di lokasi kejadian polisi dari Polsek bersama warga, Babinsa dan SKD Condro mencari keberadaan sapi.

Beruntung, berkat kerja keras polisi dari Polsek Pasirian, dibantu warga setempat, akhirnya berhasil menemukan sapi yang  dibawa kabur maling tersebut.

“Alhamdulillah sapi berhasil ditemukan di lahan tebu masuk Dusun Krajan, Desa Bago Kecamatan Pasirian,” ujar Kapolsek Pasirian Iptu Agus Sugiharto.

Setelah berhasil menemukan sapi jenis limosin betina berumur 1,5 tahun di lahan tebu di Desa Bago, sapi tersebut langsung dikembalikan kepada pemiliknya.

Iptu Agus Sugiharto menjelaskan, awalnya korban memberi makan sapinya, sekitar 00.30 wib korban mendengar Induk dari sapi tersebut bersuara berkali-kali.

“Kemudian korban terbangun tidur langsung kontrol kandang sapi dan melihat anak sapinya tidak ada,” ujarnya.

Dikatakan Agus, pelaku dalam aksinya diduga masuk ke dalam kandang sapi milik korban dengan  memanjat tembok pagar rumah belakang menggunakan tangga bambu. Selanjutnya pelaku masuk ke dalam kandang dan mengambil seekor sapi dengan cara membuka tali pengikat.

“Pelaku membawa sapi milik korban melalui pintu pagar tembok belakang dengan cara merusak pintu,” jelas Kapolsek.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki sapi harus memakai rantai sapi. Kalau memakai rantai sapi pelaku akan kesulitan membongkarnya.

“Rantai sapi yang disarankan untuk digunakan para peternak dalam mengamankan sapinya, diklaim sudah teruji tingkat keamanannya, dan membuat sulit para pencuri ternak untuk melepaskan ternak dari ikatannya,” pungkas Iptu Agus Sugiharto. (fat/ian)