Suami Nyopir, Istri Dirampok, Dua Motor Amblas

0
TKP: Polisi mendatangi rumah korban untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.

LUMAJANG- KADENEWS. COM: Sebuah rumah milik  Emi Widyawati (35) warga Dusun Kenongo, Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang disatroni perampokan, Minggu (8/12/2019).

Kejadian perampokan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, korban baru melaporkan ke polisi sekitar pukul 05.30 WIB.

Setelah mendapatkan laporan Tim Cobra Polres Lumajang bersama Polsek Kedungjajang menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).

Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran, SH. Hum mengatakan Dari hasil olah TKP di atas tanah depan pintu samping rumah korban ditemukan dua utas potongan tali tampar warna kuning, jendela samping kiri ada bekas congkel yang diduga sebagai tempat masuk pelaku.

Selain itu di bawah meja makan ditemukan 1 kain warna coklat diduga milik pelaku yang tertinggal untuk menutupi wajah.

“Di atas lantai dalam rumah pintu samping ditemukan ada bekas jejak kaki arah masuk dan keluar. Kunci pintu tergantung dipintu dan dibuka oleh pelaku untuk keluar dan membawa hasil kejahatan,” ujarnya.

Hasil pengamatan di lokasi, situasi rumah korban depan samping kiri kanan tampak beberapa rumah warga. Namun di belakang rumah korban berupa hutan.”K9 Tim Cobra juga diterjunkan untuk mencari jejak jalan keluar pelaku,” terang Hasran.

Ia menjelaskan pelaku yang diduga berjumlah tiga orang tersebut langsung masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel jendela samping kiri belakang, kemudian melakukan kekerasan terhadap korban yang berada dalam rumah bersama 2 anaknya. Perampok mengancam dengan menggunakan celurit.

“Pelaku mengambil sejumlah perhiasaan emas dan 2 unit roda dua yakni Vario dan Scopy milik korban dengan melewati membuka pintu samping rumah korban,” ujar Katim Cobra.

Saat kejadian korban Emi Widyawati dan 2 anaknya sedang tidur. Sedangkan suaminya lagi bekerja sebagai sopir antar buah dari Banyuwangi ke Malang.

Tiba-tiba korban kanget terbangun dengan adanya 3 orang laki-laki yang tidak dikenal mencekik leher korban, menarik kalung dari leher korban dan melepas gelang di tangan korban. Selain itu, mereka meminta korban menyerahkan uang dengan bahasa Madura.

“Korban menjawab tidak punya uang. Karena takut dibunuh bersama kedua anaknya, korban mempersilahkan perampok mengambil 2 unit sepeda motor milik korban di rumahnya. Para pelaku langsung mengambilnya,” jelas AKP Hasran.

Kasat Reskrim menyayangkan warga setempat tidak kooperatif untuk memberikan keterangan terkait perampokan tersebut. Saat ditanya polisi cendrung tutup mulut. ” Ta oneng (tidak tahu, red),” ujar warga.(fat/ian)