Gubernur Khofifah Dorong Terciptanya Inovasi Bagi Percepatan Kesejahteraan Rakyat

0
BERPRESTASI: Gubernur Khofifah menyerahkan penghargaan kepada Kepala BKD Provinsi Jatim Anom Surahno pada acara Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah serta Penganugerahan Hasil Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019, di Hotel Bumi, Surabaya, Selasa (3/12).

SURABAYA-KADENEWS.COM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong penciptaan inovasi untuk memberikan percepatan layanan yang Cepat-Efektif-Efisien-Tanggap-Transaparan-Responsive (CETTAR) kepada seluruh masyarakat Jatim sehingga mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat.

“Sudah banyak Inovasi yang dilakukan oleh masing-masing OPD di lingkup Pemprov termasuk Bakorwil di dalamnya. Sebetulnya, inovasi ini untuk mendorong agar layanan CETTAR bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim pada acara Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah serta Penganugerahan Hasil Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019, di Hotel Bumi, Surabaya, Selasa (3/12).

Khofifah menjelaskan, dalam rangka mendukung berbagai inovasi layanan publik Pemprov Jatim juga telah beberapa kali membuat expo inovasi pelayanan publik. Hal ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bagaimana efektivitas dan efisiensi layanan yang diberikan oleh seluruh OPD di lingkup Pemprov Jatim maupun kabupaten/kota bisa diketahui dan akhirnya masyarakat dapat memanfaatkan, mengawal sekaligus memonitor sekaligus mengevaluasi.

“Hal ini menunjukkan bagaimana sesungguhnya bentuk two way traffic communication dari masyarakat dan Pemprov Jatim berjalan efektif . Selanjutnya, agar bisa terbangun take and give pada seluruh lini,” terang orang nomor satu di Jatim ini.

Dorongan terciptanya inovasi, lanjut Khofifah, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi pada peringatan HUT KORPRI ke-48 bahwa untuk percepatan layanan yang terpenting bukan hanya inovasi tapi juga teknologi. Untuk itu, pada para pengambil keputusan diharapkan bisa berpikil lateral tidak hanya berpikir linear. Hal ini penting dilakukan, agar bisa terjadi lompatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
“Pak Presiden meminta kita tidak hanya bekerja lebih baik dari kemarin, namun juga lebih baik dari negara lain. Karenanya harus ada lompatan, dan kita tidak bisa berpikir hanya linear tapi harus lateral,” tegas Khofifah.

Selain itu, pada upacara HUT PUPR hari ini Presiden Jokowi lewat sambutannya kembali menegaskan terkait kebersambungan antara program pemerintah pusat, provinsi sampai ke daerah. Termasuk di dalamnya berbagai inovasi pelayanan publik serta penerapan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Akuntansi Pemerintah (SAKIP).

Khofifah menambahkan, baik inovasi layanan publik maupun SAKIP harus tetap terbangun sinergitas baik vertikal maupun horizontal. Hubungan vertikal yang dimaksud berarti antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Sementara yang horizontal lebih mengarah pada koneksitas antara semua forkopimda. Sedangkan dalam salah satu prioritas program nasional khususnya tetkait pembangunan infrastruktur.

Lewat koneksitas yang terbangun melalui infrastruktur jalan tol, jalan nasional, dermaga, sentra industri dan sebagainya maka diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, yang akan dibarengi dengan pertumbuhan UMKM baru.

“Pada intinya koneksitas tidak hanya menghubungkan secara fisik tetapi juga menghubungkan secara sosial ekonomi. Dan inilah yang harus menjadi satu kesatuan dari roh inovasi yang dilakukan oleh semua OPD baik di lingkup provinsi maupun kabupaten/kota,” tegas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Kepada seluruh tim penilai SAKIP dan dewan juri Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) , Khofifah menyampaikan, terimakasih dan apresiasinya. Ia berharap, dari hasil penilaian tersebut terdapat rekomendasi yang diberikan kepada Pemprov Jatim agar bisa dilakukan pembenahan.

“Saya harap ada rekomendasi yang disampaikan kepada kami, jadi bukan hanya sekedar SAKIP nya dapat AA, A, atau BB. Dengan demikian, kami bisa berbenah untuk menjaga dan meningkatkan kinerja terbaik. Dengan demikian, semua OPD bisa berpeluang masuk kategori AA,” harapnya.
Di akhir sambutannya, Khofifah berpesan, agar hasil penilaian ini bisa menjadi referensi terhadap capaian kinerja yang sudah dilakukan selama ini. Apalagi, penilaian tersebut telah dilakukan oleh lembaga ataupun personal yang independen.

“Pola ini akan menjadi referensi bersama bagi kita, dan menunjukkan kinerja kita memang harus ada yang mengukur dari lembaga atau personal yang independen. Mari kita jadikan pola-pola ini sebagai bentuk untuk berlomba-lomba menuju kebaikan atau berfastabikul khoirot,” tutup Khofifah.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Reformasi Birokrasi Kunwas Didid Noordiatmoko mengatakan, dalam mengimplementasikan SAKIP dengan baik, instansi pemerintah harus dapat memfokuskan kinerja pada hasil yang dirasakan oleh masyarakat, mewujudkan efektivitas dan efisiensi pada penggunaan anggaran serta mencegah penyimpangan penggunaan anggaran dan pemborosan penggunaan anggaran.
“Dalam penilaian SAKIP yang terpenting bukan hanya pada dokumentasinya, tapi lebih pada manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat. Serta mindset kita untuk mencapai kinerja yang diinginkan,” ujarnya.

Pihaknya, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jatim yang telah melakukan penilaian SAKIP di pemkab/kota di Jatim. Namun demikian, bagi yang hasil predikatnya meningkat misalnya dari B ke BB pihaknya tetap akan melakukan quality assurance.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan penghargaan Hasil Evaluasi atas Implementasi SAKIP pada 47 perangkat daerah di lingkup Pemprov Jatim. Untuk nilai akuntabilitas kinerja yang mendapatkan predikat “AA” tahun 2019 yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jatim dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jatim.

Sementara yang mendapat predikat A sebanyak 45 OPD. Antara lain, RSUD Dr. Soetomo, Dinas Sosial, RSUD dr. Saiful Anwar Malang, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, RSUD Haji Surabaya, Biro Organisasi, Biro Humas dan Protokol, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Inspektorat, dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyerahkan penghargaan hasil kompetisi inovasi pelayanan publik (kovablik) terhadap OPD baik di lingkup Pemprov Jatim maupun Pemkab/Kota di Jatim. Untuk perangkat daerah yang mendapat hasil penilaian TOP 25 di antaranya yaitu Agen Lingkungan Jaman Now SMPN 7 Kab. Situbondo, Among Tani Dinas Pertanian Kota Batu, Baik Lo Jatim Diskanla Prov. Jatim, dan Double Track Dispendik Prov. Jatim.

Sedangkan, penerima hasil penilaian TOP 45 antara lain yakni Gadis Ayu Dispendukcapil Kab. Lumajang, Gema Saji Dinkes Kab. Bondowoso, Grebek Dahak TB UPTD Puskesmas Ngasem Kab. Kediri, Kades Lawas Inspektorat Prov. Jatim, Kursi Biru Puskesmas Tanjungsari Dinkes Kota Surabaya, Seppeda Motor DPMD Prov. Jatim, dan Siput Keliling DPM dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Sumenep. (no)