Persebaya Merasa “Najis” Injak Kaki ke Karanggayam

0
SUNYI: Kondisi Mess Persebaya di Jl. Karanggayam Surabaya saat ini kosong melompong. Tidak ada penghuni. Dikuatirkan kondisinya tambah rusak. (Foto:ist)

Reportase: Fathurrozi

SURABAYA, Kadenews: Manajemen Persebaya masih ngambek. Sakit hatinya pada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya nggak ketulungan. Buktinya, sampai sekarang Rendi Irwan dan kawan-kawan tak mau menginjakkan kakinya di Mes Eri Irianto, Jl, Karanggayam Surabaya.

Meskipun secara lisan Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Buana Sakti telah berjanji akan memberikan fasilitas terbaik buat Persebaya. Seakan-akan Persebaya merasa “najis” menginjakkan kakinya di Mess Karanggayam.

“Meskipun mess ini sudah menjadi aset Pemerintah Kota Surabaya, tapi Persebaya boleh menggunakannya. Karena Persebaya sudah menjadi ikon Kota Surabaya,” kata Wisnu saat berkunjung di Wisma Eri Irianto.

Wisnu berharap hubungan antara manajemen Persebaya dan Pemkot harmonis lagi. “Dari pada jauh-jauh cari tempat latihan, mending gunakan lapangan Karanggayam ini. Kalau untuk Stadion Gelora 10 Nopember, nanti akan saya sampaikan ke Bu Walikota,” jelasnya.

Konon, kabarnya hubungan Pemkot Surabaya dengan Manajemen Persebaya kurang harmonis. Padahal, hal itu dipicu bukan lantaran persoalan sepakbola. Melainkan masalah lain yang membuat tersinggungnya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Dan anehnya, masalah itu merembet hingga ke persoalan Persebaya.

Oleh karena itu, embusan angin surga yang dijanjikan Wisnu Sakti itu tak membuat manajemen Persebaya gembira. Padahal Persebaya saat ini lagi membutuhkan tempat latihan sekaligus mess pemain yang berdekatan dengan tempat latihan.

“Kita sih sebenarnya ingin punya tempat latihan sendiri yang dekat dengan penginapan pemain. Asal jangan di Wisma Karanggayam,” tegas Manajer Choirul Basalamah dengan ketus.

Abud, sapaan akrab Choirul Basalamah sudah woro-woro untuk mencari tempat tinggal buat para pemain. Siapapun boleh mengajukan membantu mencarikan tempat tinggal, asalkan lokasinya dekat dengan lapangan latihan Persebaya.

“Kita nggak pingin muluk-muluk sih. Nggak ada AC-nya juga gak apa-apa. Nanti kita pasang sendiri. Dan yang lebih penting lagi, harganya sesuai dengan anggaran kita,” jelas Abud.

Dia memang mulai berpikir keras, agar Persebaya memiliki mess pemain yang representatif. Mengingat apartemen yng ditinggali Rendi Irwan dan kawan-kawan saat ini cukup jauh dari tempat latihan. Disamping itu, biaya sewa apartemen yang ditempati saat ini terlalu tinggi. Ya, semoga saja ada jalan keluar sehingga tak membuat beban Manajemen Persebaya. (*)