Miliki Pistol, Dua Motor Bodong dan Sepuluh STNK, Kades Pajarakan Diamankan

0
ILEGAL: Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban menunjukan senpi yang diamankan disaksikan oknum Kades Pajarakan Marhen (kiri).

LUMAJANG-KADENEWS.COM: Tim Cobra Polres Lumajang Jawa Timur mengamankan oknum Kepala Desa Pajarakan, Kecamatan Randuagung, Marhen, Senin (30/9/2019). Lantaran, menyimpan sepucuk pistol, dua motor bodong dan sepuluh STNK kendaraan bermotor yang diduga hasil kejahatan.

Penangkapan ini bermula dari operasi door to door motor bodong alias tak dilengkapi surat lepemilikan kali di Desa Pajarakan. Operasi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban ini hasilnya sungguh mengejutkan.

BARANG BUKTI: Satu dari sepuluh STNK kendaraan bermotor yang ditemukan di rumah Kades Pajarakan Marhen.

Polisi menemukan dua motor yang diduga bodong, sepuluh STNK kendaraan bermotor dan sepucuk pistol di rumah oknum Kepala Desa (Kades) Pajarakan Marhen.

Setelah menemukan barang bukti tersebut, Kapolres yang didampingi Ketua Tim Cobra AKP Hasran mengamankan Kades Marhen untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami amankan kepala Desa Pajarakan karena kepemilikan dua motor bodong, sepuluh STNK yang kami tengarai hasil kejahatan dan sepucuk pistol,” jelas perwira kelahiran Makassar itu.

Sebelumnya, Arsal mengaku banyak memperoleh masukan bahwa di Desa Pajarakan banyak pelaku kejahatan, termasuk penadah barang hasil kejahatan.

Sebelum menggeledah rumah Kades Marhen, puluhan polisi terlebih dulu menyisir sejumlah rumah warga. Polisi menemukan delapan motor milik warga itu bodong. “Total barang bukti sepeda motor bodong yang kami amankan 10 unit,” jelasnya.

Penggeladahan rumah kades ini berawal dari warga yang tak bisa menunjukan STNK motornya saat dirazia di rumahnya. Warga tersebut mengaku STNK-nya di rumah Kades Marhen.

Polisi pun mendatangi ke rumah Kades Pajarakan. Mereka menemukan sepuluh STNK kendaraan bermotor dan dua motor yang diduga bodong. Saat itu, Kades Marhen tak ada di rumah, yang ada hanya istrinya.

Saat di rumahnya ramai polisi, baru Marhen tiba dan memperkenalkan diri berjabat tangan dengan Kapolres AKBP M Arsal.

Saat ditanya Kapolres, asal sepuluh STNK dan dua motor tanpa STNK dan BPKB yang diamankan, Kades Marhen berusaha berkelit. “Suratnya masih di bank,” ujar Marhen. Kapolres pun mengejar dengan pertanyaan mana tanda bukti dari bank, Marhen pun tak bisa menjawab. “Nanti buktikan saja di kantor,” ujar kapolres sembari memerintahkan menggeledah rumah kades.

Kasatreskrim Polres Lumajang AKP Hasran SH bersama sejumlah polisi pun melakukan penggeledahan ke dalam rumah dengan disaksikan kades dan perangkat desa setempat.

Saat menggeladah lemari di kamar, Kapolres AKBP Arsal tiba-tiba berteriak. “He he ada senpi…ini senpi apa…senpi beneran?” ujarnya sambil mengambil senpi revolver di lemari dan mengeluarkan sebutir pelurunya.

Namun salah seorang di kamar menjawab pertanyaan kapolres. “Itu senpi-senpian…..,” ujar suara laki-laki untuk mengaburkan penemuan barang bukti senpi. Namun, Kapolres tetap membawa senpi tersebut.

Kapolres berulangkali mengingatkan masyarakat agar jangan membeli dan menggunakan motor bodong. Karena berdasarkan teori suplay and demand, semakin banyak permintaan motor bodong maka suplainya juga akan meningkat. “Suplainya dari hasil kejahatan, dari aksi begal,” ujarnya.

Seperti diketahui operasi Tim Cobra semakin gencar setelah, Rismiyanto (37) warga Dusun Ampeldento, Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas, Jember yang tewas dibacok begal, Sabtu (21/9/2019).

Saat kejadian korban berboncengan dengan istrinya Liyatus Sholikah (30) mengendarai motor Beat melalui jalan alternatif di Kecamatan Kedungjajang, Lumajang. Korban dibegal dan dibacok perutnya dengan celurit hingga tewas. (vi/ian)