Gagal Jadi Polisi, Arifin Pilih Jalan Pintas

0
TAK BERKUTIK: Polisi gadungan diapit petugas dibawa ke Satreskrim.(Foto:fat/ kadenews.com)

LUMAJANG-KADENEWS.COM: Cita-cita jadi polisi tak kesampaian  Arifin Dwi Erwin (28) warga Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang memilih jalan pintas.

Ia memakai seragam polisi biar terlihat gagah sembari menyelipkan senjata softgun di pinggangnya.

Saat di warga Dusun Parasgowang Desa Pandanarum Kecamatan Tempeh, Selasa (26/3/2019), Arifin mengaku sebagai anggota Polres Lumajang.

Melihat gerak-gerik yang mencurigakan, warga setempat melaporkan ke Mapolsek Tempeh.

Selanjutnya pelaku dibawa ke Mapolsek Tempeh, kemudian diserahkan ke Mapolres Lumajang.

Saat diinterogasi, polisi gadungan ini mengaku mendapatkan seragam dari Pak Paidi yang dijahitkan di dekat Koramil Tempeh.

Bahkan, dirinya mengaku bercita-cita menjadi polisi, dan pernah mendaftar menjadi anggota polisi tahun 2011.

“Saya ingin jadi polisi dan sempat ikut mendaftar jadi polisi”, ungkapnya di hadapan Kasi Propam Polres Lumajang, Ipda Wasono Budi.

Arifin juga mengaku mengenakan baju tersebut sebanyak tiga kali dengan tujuan agar terlihat gagah seperti polisi.

Sementara barang bukti yang berhasil diamankan sepucuk senjata sotfgun jenis revolver dengan empat butir peluru, dua HP, sejumlah uang, satu unit sepeda motor Honda Vario nopol P 3811 KS warna hitam dan helm berwarna kuning.

Terpisah, Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban membenarkan penangkapan polisi gadungan oleh anggota Propam Polres Lumajang.

“Arifin sendiri warga sipil yang sengaja membeli pakaian polisi untuk kepetingan tertentu. Sampai saat ini juga masih kami selidiki apakah ada motif pemerasan ataupun yang lain yang mendasari pelaku menyamar sebagai anggota Polri ini,” ungkap Arsal.

Lebih lanjut, Kapolres menghimbau kepada warga untuk lebih berhati hati dengan orang yang mengaku sebagai anggota Polri. Kadang memang warga sipil sulit membedakan polisi gadungan atau asli.

“Yang jelas jika memang mulai meminta uang atau semacamnya, perlu diwaspadai. Apalagi bagi kaum perempuan, biasanya modus para polisi gadungan ini selain untuk mencari uang juga agar mempermudah mencari kenalan perempuan dan dijanjikan akan dinikahi,” tutup Arsal.(fat/ian)