Jelang Nyepi, Tiga Patung Padmasari di Senduro Dirusak

0
FOTO: Personel TNI dan Polri meninjau lokasi perusakan patung Padmasari di Desa Argosari, Kecamatan Senduro. (Foto: fat/Kadenews.com)

LUMAJANG-KADENEWS.COM: Menjelang perayaan nyepi ketenangan umat Hindu suku Tengger di Lumajang terusik. Lantaran  simbol umat agama Hindu yang berada di tepi jalan, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ada yang merusak.

Perusakan patung bukanlah patung yang berada di Pura Mandala Giri Senduro melainkan tiga patung Padmasari, atau ornamen yang berada di tepi jalan.

Polisi dari Polsek Senduro dibantu Polres Lumajang turun langsung ke lokasi rusaknya patung.

“Setelah dikroscek secara langsung, memang benar telah terjadi perusakan patung di tiga tempat yang berbeda, yakni di dekat Jembatan Jurang Gedok Jalan Desa Argosari Kecamatan Senduro, di tikungan di Jalan Desa Argosari Kecamatan Senduro, serta di Simpang tiga Bakalan di Jalan Desa Argosari Kecamatan Senduro,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban, Selasa (5/3/2019).

Kerusakan patung sebagai simbol agama Hindu dikatakan Kapolres Lumajang tidak ada kaitannya sama sekali dengan unsur SARA.

“Secara tegas saya katakana tak ada keterkaitanya dengan unsur SARA,” tegas Arsal.

Kapolres mengimbau kepada umat Hindu untuk menahan diri dan tidak terprovokasi atas kejadian tersebut. Karena memang hanya dilakukan oleh orang-orang iseng yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, meskipun agama Hindu adalah agama minoritas di Kecamatan Senduro, faktanya tidak pernah ada penolakan kegiatan peribadatan selama ini di Desa Argosari.

“Saya berjanji untuk berusaha mengungkap pelaku perusakan patung Padmasari yang berada di tepi jalan Desa Argosari itu. Saya tidak ingin masalahnya dipelintir oleh orang-orang tak bertanggung jawab,” ucap Arsal.

Kepala Desa Argosari, Ismail, mengatakan tidak ada permasalahan antarwarganya yang berbeda keyakinan. Ia menduga pelaku yang melakukan perusakan itu kemungkinan ulah orang iseng.

“Warga saya tidak pernah berseberangan masalah kegiatan umat Hindu di wilayah Senduro dan saya sebagai kepala desa akan bertanggung jawab atas kejadian itu. Kami akan segera perbaiki kembali bersama masyarakat Desa Argosari,” tuturnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Lumajang, Edy Sumianto, mengatakan bahwa umat Hindu di Lumajang akan bersabar dan menahan diri serta melimpahkan segala urusan ke pihak yang lebih berwenang.

“Ini bukanlah sebuah penolakan terhadap kegiatan peribadatan umat Hindu. Saya yakin ini adalah orang iseng semata, kami tak pernah berkonflik dengan masyarakat Argosari selama ini,” ujarnya.

Ia mengaku juga sudah berkomunikasi langsung dengan Kepala Desa Argosari dan Kapolsek Senduro terkait kasus tersebut.

Kini aparat Kepolisian Polres Lumajang akan menyelidiki perusakan patung Padmosari atau ornamen milik umat Hindu di tiga titik di Desa Argosari.(fat/ian)