Perpustakaan di Area Vihara Watugong

0
LENGKAP: Perpustakaan yang memiliki koleksi tercetak, baik majalah, Koran, buku dan naskah kuno juga ada yang berbentuk patung, guci, dan pernak pernik Vihara serta foto-foto para pendiri maupun tokoh-tokoh Agama Budha. (Foto-foto: ATS Ernawati/kadenews.com)

Repostase : ATS Ernawati

Perpustakaan Khusus yang dikelola oleh Vihara Buddhagaya di daerah Watugong Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang memiliki koleksi yang cukup menarik.

Perpustakaan dengan nama Taman Baca Masyarakat Buddhagaya diresmikan 18 Maret 2007 oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. DR.Bambang Sudibyo,MBA dan Menteri Agama, Muhammad M.Basyumi.

RAMAH: Pengurus Vihara Rudy Wijaya yang selaku menyambut para wisatawan.

Ada koleksi tercetak, baik majalah, Koran, buku dan naskah kuno juga ada yang berbentuk patung, guci, dan pernak pernik Vihara berbentuk mini serta foto-foto para pendiri maupun tokoh-tokoh Agama Budha.

Koleksi Pustaka menurut Pengurus Vihara, Rudy belum banyak. Perkiraan sekitar 1000 judul bahan pustaka yang terdiri dari terbitan berseri seperti majalah, koran dll serta buku kitab agama budha serta buku-buku pengetahuan lainnya serta yang berbentuk foto, peta, benda seperti patung, guci serta bentuk lainnya sebagai koleksi TBM.

Buddhagaya. Banyak terbitan lama yang disimpan dalam lemari kayu, yang rawan akan gangguan dari perusak buku seperti rayap serta kondisi ruangannya. Seorang pengunjung, Nana, seorang pustakawan dari Serang Banten menyarankan agar segera dilakukan tindakan perawatan dan pelestarian bahan pustaka supaya tidak punah.

“Sebaiknya dilakukan tindakan perawatan dan pelestarian secepatnya agar koleksinya tidak rusak dan punah. Bisa dilakukan dengan pembasmian sesuai standar perawatan buku serta dilakukan alih media untuk koleksi tercetak yang sudah langka ataupun buku terbitan lama”, ujar Nana sambil memaparkan bagaimana proses alihmedia.

Sangat disayangkan memang, kalau buku-buku langka hanya menjadi penghuni lemari tua yang mudah dimakan usia maupun gangguan lain dari serangga sejenis rayap. Rudy Wijaya, pengurus Vihara akan mengupayakan agar secepatnya dilakukan perawatan serta pelestarian bahan pustaka di TBM Buddhagaya.

“Saya akan sampaikan kepada pimpinan, pentingnya melakukan perawatan dan pelestarian bahan pustaka melalui alih media sehingga informasi tetap dapat dinikmati oleh para pengunjung”. kata Rudy Wijaya yang ramah dalam melayani para pengunjung.

Layanan yang dibuka pada jam 07.00-21.00 WIB sesuai dengan dibukanya pintu gerbang Vihara Buddhagaya melayani pengunjung untuk membaca ditempat maupun dipinjamkan. Menurut Rudy kunjungan paling rame  saat hari libur, baik Sabtu, Minggu maupun libur nasional.

Layanan ramah menjadi ciri khas TBM Buddhagaya. Datang dan berkunjunglah di obyek wisata Religi Vihara Buddhagaya, sambil melihat Pagoda Avalokitesvara (Metta Karuna) dengan tinggi 45 meter dan ditetapkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pagoda tertinggi di Indonesia dan mengunjungi perpustakaan yang penuh bahan pustaka menarik. (*/01)