Minat Baca di Lumajang Rendah, Ini Komitmen Chindy Vionariska

0
Chindy Vionariska, pegawai pustakawanan di Perpusda Lumajang.(foto.fat/kadenews.com)

LUMAJANG – kadenews.com: Di tengah perkembangan digital yang pesat dewasa ini, kaum generasi muda cenderung mulai meninggalkan kegiatan membaca buku dan lebih memilih browsing di internet.

Atas dasar itu pula, Chindy Vionariska, pegawai pustakawanan di Perpustakaan Daerah Lumajang dirinya punya semangat besar untuk mengembangkan minat baca di kabupaten Lumajang, dimana minat baca di Lumajang masih rendah.

Bahkan dia punya angan-angan menjadikan perpustakaan sebagai edukasi masyarakat, yang tidak hanya sekadar membaca, juga memecahkan persoalan.

Cindy yang sudah lama bekerja di pustakawanan di Perpustakaan Daerah Lumajang sudah lebih dari 5 tahun, dia ingin terus mencoba menarik minat para pengunjung perpustakaan.

Sejak mulai lulus SMA, Cindy perempuan kelahiran Lumajang 10 Desember 1983 sudah menginginkan jadi seorang pustakawanan. Hingga akhirnya dia menempuh kuliah dijurusan Diploma III Teknisi Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya.

“Saya sejak dulu ingin jadi pustawanan. Alhamdullah sejak lulus kuliah 2006 langsung menjadi pustakawanan PBA Sampoerna hingga tahun 2007,” katanya.

Setelah itu, dirinya pindah di SD Kreatif Muhammadiyah Surabaya hingga 2009. Tahun setelahnya diangkat CPNS di kantor Perpusda Lumajang hingga sekarang.”Saya bekerja di Perpusda mulai tahun 2010,” kata Cindy.

Menurutnya menjadi pustakawan adalah pekerjaan yang menyenangkan, karena sangat dekat dengan dengan Ilmu Pengetahuan.

Di Lumajang sendiri dikatakan Cindy, minat pembaca masih rendah. Demikian juga di SKPD.”Kami ingin di SKPD juga harus ada perpustakaan,” ujarnya.

Perpustakaan menurut Cindy, bukan hanya menjadi gudang buku saja. Melainkan juga sebagai tempat diskusi, berkumpul, dan memecahkan masalah bersama. Selain itu cindy mengaku sudah mulai mendorong masyarkat untuk membentuk komunitas.

“Komunitas ada berbagai macam. Ada komunitas batik, fotografi dan berbagai macam komunitas lainnya,” kata Cindy.

Cindy kedepannya ingin punya angan-angan membuat perpustakaan lengkap. Dimana nantinya perpustakaan ini ada semua yang diinginkan seperti kafe, wifi, alat percobaan, tempat diskusi.

Dimana Perpustakaan akan menjadi tempat yang paling nyaman. Sehingga orang-orang akan datang dan memilih perpustakaan sebagai rumah kedua.

“saya harap nantinya masyarakat akan tertarik dengan perpustakaan,” harapnya. (fat)