Hati-hati Dolar AS Tertekan Lagi

0

*Kilang minyak lepas pantai  Rusia ditebar di banyak negara…

  • Oleh : A  Munief Azis

~ Banyak trader, untuk meraih untung,  sepertinya  terjebak oleh votalitas harga yang sulit diprediksi. Dalam time frame intraday (TF-H1), dolar AS diinjak-injak lagi oleh EURO, mata uang tunggal Uni Eropa.

~ Sampai artikel   ditulis pagi ini, mata uang Uni Eropah, menempati posisi tertinggi  terhadap dolar AS. Pembukaan pasar tidak   mengalami perubahan dibandingkan penutupan pada sabtu lalu, yakni $1.2198

. ~ Setelah melemah minggu lalu, EUR/USD turun menjadi $1,1932, setelah anjlok sekitar 0,62%. pada hari Senin. Secara mengejutkan, sampai penutupan pasar EURO melambung pada  nilai beli. USD terluka lagi, seperti awal bulan ini.

~ Secara fundamental, ekonomi AS sebenarnya relatif bagus. Angka tingkat pertumbuhan, cukup menggembirakan. Kecuali, masalah  pengangguran menjadi kendala. Itupun seharusnya tidak berpengaruh. Hanya berbeda sedikit dari prediksi.

~ Sebagaimana ditulis  sebelumnya , tercatat, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran meningkat 5.000 menjadi 250.000 (data yang disesuaikan secara musiman) untuk minggu yang berakhir pada 30 Desember, meleset dari perkiraan,  kenaikan  hanya sebanyak 3.000 orang.

~ Data pembayaran gaji sektor swasta AS tumbuh sebesar 250.000 untuk bulan Desember mencapai kenaikan tajam.  Dari 185.000 pekerjaan di sektor swasta yang tumbuh di bulan sebelumnya. Menurut  sebuah laporan,  yang dirilis oleh ADP dan Moody’s Analytics. Angka tersebut mengalahkan perkiraan para ekonom sebesar 191.000.

~ Beberapa trader, mengakui agak sulit mengandalkan Analisa Fundamental. Kelompok yang ini memilih Analisa Teknikal. ” Saya tak mau  terjebak pada fundamental. Mungkin kalau bumper , cukup kuat tidak masalah. Saya akan open di time frame hari atau mingguan”, kisahnya.

~ Ada pula yang menunjuk faktor  politis dan pertemuan para pedagang minyak yang bertemu pada pertengahan minggu lalu, di Abu Dhani.

~ Kesepakatan OPEC dan 11 negara non-OPEC, yang didalamnya ada AS  akan berakhir Desember 2018.  Pada Juni 2018 akan ada evaluasi kesepakatan tersebut.  Untuk  menilai bagaimana kesepakatan bisa mempengaruhi pada harga dan stok minyak mentah global.  OPEC sendiri masih memiliki 100 juta barel yang perlu di urus ke depannya.

~ Data terakhir tentang pasokan minyak telah menunjukkan,  bahwa anggota OPEC   telah memenuhi kesepakatan,  untuk membatasi produksi minyaknya.  Hanya Nigeria dan Libya dibebaskan dari kesepakatan tersebut.

~ Nampaknya OPEC seperti memberi peringatan agar negara yang tergabung dalam non OPEC,  jangan “menabur” minyak, diluar kesepakatan. ~ Dari segi politis ? Semua orang tahu. Dengan menang tipis,  Donald Trump (Republik),  melawan partai Demokrat, banyak menebar ketakutan . Mulai dari perseteruan dengan Korut sampai Palestina. Semuanya berdampak pada kenyamanan politik, juga di dalam negerinya. ***