Kejahatan Kemanusiaan

0

 TERKUAK KEBIADABAN  MILITER MYANMAR

Ditulis: maz

~ Rangon,  kadenews.com – 14.01.2018 Kebiadaban militer Myanmar mulai terkuak. Setelah berbulan-bulan membantah, militer Myanmar untuk pertama kalinya pada Rabu lalu, membuat pengakuan.  Dari hasil penyelidikan menunjukkan empat tentara membantu membunuh 10 tersangka militan Rohingya di desa Inn Din,  pada 2 September 2017. Jasad mereka diletakkan dalam sebuah lubang yang digali tergesa-gesa.

~  Untuk diketahui, operasi  militer besar-besaran penghapusan etnis Rohingya  pada bulan Agustus 2017. Keganasan itu, setelah  serangan  sporadis   dibiarkan oleh pemerintah berkuasa, Aung San Suu Kyi.

Perempuan dan anak -anak, menjadi sasaran militer. Merdeka terlunta diperbatasan Bangladesh.

~ Namun pengakuan itu, kurang mendapat respon dari masyarakat internasional. Kelompok HAM, Amnesty International menyebut pembunuhan di Inn Din sebagai “ujung gunung es” dalam hal kekejaman yang dilakukan militer sejak Agustus lalu. Amnesty pun menyerukan penyelidikan yang lebih luas dan tidak memihak.

~ Hingga saat ini, wilayah konflik Rakhine masih tetap dinyatakan tertutup bagi media, badan-badan kemanusiaan dan para penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

~ Sebaliknya, pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi menyambut pengakuan militer soal pembunuhan warga muslim Rohingya di Rakhine. Suu Kyi memuji pengakuan itu sebagai langkah positif.

~ Lebih dari 600 ribu warga Rohingya telah meninggalkan Rakhine dan mengungsi ke Bangladesh sejak militer Myanmar melancarkan operasi besar-besaran pada pertengahan tahun lalu. Para pengungsi Rohingya tersebut melaporkan tentang kekejaman yang dilakukan militer Myanmar. Namun militer Myanmar membantahnya sampai akhirnya pengakuan disampaikan pada Rabu pekan lalu.

~ “Pada akhirnya, aturan hukum di negara adalah tanggung jawab negara itu. Ini indikasi positif bahwa kami sedang mengambil langkah-langkah untuk bertanggung jawab,” tutur Suu Kyi seperti diberitakan media Global New Light of Myanmar dan dilansir AFP, Sabtu kemarin . ***